Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disergap Koarmabar, Nakhoda Penyelundup Pakaian Bekas Loncat ke Sungai

Kompas.com - 01/04/2017, 07:19 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang nakhoda kapal penyelundup balpress (pakaian bekas) nekat menceburkan diri ke sungai usai disergap personel TNI dari Tim Western Fleet Quick Response-1 Komando Armada RI Kawasan Barat.

Berdasarkan siaran pers resmi yang diterima Sabtu (1/4/2017), awalnya TNI menerima informasi soal kapal tanpa nama yang mencurigakan di perairan Sungai Asahan. Setelah itu, tim melakukan pengecekan dengan dikandaskan dulu di perairan dangkal.

"Ketika air pasang, barulah kami mengerahkan Kapal Patkamla Tanjung Balai II-1-61 untuk memasuki kapal," ujar Komandan Lantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Roberth Wolter Tappangan.

Roberth mengatakan, kapal itu bermuatan banyak orang sehingga tim memerlukan bantuan. Ketika tim sudah dinilai setara, barulah mereka mendekat ke kapal.

Namun, di saat yang bersamaan banyak penumpang kapal yang nekat menceburkan diri ke laut karena takut ditangkap oleh TNI. Salah satu di antara yang menceburkan diri tersebut diketahui adalah nakhoda kapal berinisial A.

"Ternyata sudah ada speed boat yang menunggu dekat situ untuk mengangkut si nakhoda. Jadi nakhoda berenang ke arahnya untuk kabur. Untung berhasil kami kejar dan kami tangkap," ujar Roberth.

Kini, penumpang kapal dan nakhodanya dibawa ke Pos Keamanan Laut Bagan untuk diperiksa kelengkapan dokumen dan aktivitas yang diduga ilegal tersebut.

Setelah diperiksa, kapal ternyata memuat 200 balpress yang diduga hasil penyelundupan dari negara tetangga. Kapal kemudian disandarkan di Lantamal Belawan menunggu proses hukum lebih lanjut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com