Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gus Sholah: Terima Kasih KH Hasyim Asyari Dijadikan Nama Masjid Raya

Kompas.com - 22/03/2017, 19:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah mengizinkan nama kakeknya, KH Hasyim Asyari, digunakan sebagai nama masjid raya di Jakarta Barat yang akan diresmikan April mendatang. Menurut dia, itu merupakan bentuk penghormatan bagi KH Hasyim Asyari.

"Kami tentunya tidak hanya mengizinkan, tapi berterima kasih dan apresiasi, menghargai inisiatif itu," kata Gus Sholah usai bertemu dengan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua, Djarot Saiful Hidayat, di Jalan Bangka, Pela Mampang, Rabu (22/3/2017).

Djarot sebelumnya bertemu Gus Sholah dan meminta izin untuk menggunakan nama KH Hasyim Asyari untuk masjid raya pertama di Jakarta. Gus Sholah mengatakan tokoh Islam lain yang bisa digunakan namanya adalah KH Ahmad Dahlan, Tjokroaminoto, dan Haji Agus Salim.

Baca: Djarot: Masjid Raya Pertama di Jakarta Bernama Masjid KH Hasyim Asyari

Gus Sholah mengatakan, biasanya nama tokoh digunakan untuk nama jalan, gedung, maupun masjid sebagai bentuk penghargaan.

"Bahkan kalau di Amerika, negara bagian ada yang Washington ya," ujar Gus Sholah.

Ia mengatakan itu merupakan tradisi yang perlu dikembangkan. Harapannya, sejarah pahlawan lokal bisa dikenal oleh generasi penerus nantinya.

Pertemuan antara Gus Sholah dan Djarot berlangsung sekitar 40 menit. Adik dari Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, yaitu Adib Saifuddin, juga ikut dalam pertemuan itu.

Masjid raya pertama di Jakarta berlokasi di Daan Mogot, Jakarta Barat. Itu merupakan masjid raya pertama yang dimiliki Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Rencananya, masjid tersebut akan diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo pada April mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Minta Basuki-Raja Juli Antoni Jamin Pembangunan IKN Tetap Cepat

Jokowi Minta Basuki-Raja Juli Antoni Jamin Pembangunan IKN Tetap Cepat

Nasional
Basuki Sebut Rencana Jokowi Berkantor di IKN Tetap On Schedule Meski Kepala Otorita Mundur

Basuki Sebut Rencana Jokowi Berkantor di IKN Tetap On Schedule Meski Kepala Otorita Mundur

Nasional
Basuki Bantah Kepala Otorita IKN Mundur karena Upacara 17 Agustus

Basuki Bantah Kepala Otorita IKN Mundur karena Upacara 17 Agustus

Nasional
SYL Tilap Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan hingga 50 Persen

SYL Tilap Uang Perjalanan Dinas Pegawai Kementan hingga 50 Persen

Nasional
Profil Bambang Susantono, 2 Tahun Jabat Kepala Otorita IKN

Profil Bambang Susantono, 2 Tahun Jabat Kepala Otorita IKN

Nasional
Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Sempat Jadi Pengacara SYL, Febri Diansyah Dapat Uang Honor Rp 800 Juta

Nasional
Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Basuki Bakal Putus Status Tanah IKN Usai Jadi Plt Kepala Otorita, Mau Dijual atau Disewakan

Nasional
Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak sampai Desember

Pemerintah Lanjutkan Bantuan Pangan Beras, tapi Tak sampai Desember

Nasional
Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Rupiah Usai Geledah Kamar SYL

Saksi Sebut Penyidik KPK Sita Uang Miliaran Rupiah Usai Geledah Kamar SYL

Nasional
PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

PAN Tak Masalah Tim Sinkronisasi Prabowo Hanya Diisi Orang Gerindra

Nasional
Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Istana Sebut Wakil Kepala Otorita IKN Sudah Lama Ingin Mundur

Nasional
Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Bambang Susantono Tak Jelaskan Alasan Mundur dari Kepala Otorita IKN

Nasional
Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Soal Tim Sinkronisasi Prabowo, PAN: Itu Sifatnya Internal Gerindra, Bukan Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Survei Litbang "Kompas": 58,7 Persen Responden Anggap Penambahan Kementerian Berpotensi Tumpang-Tindih

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Survei Litbang “Kompas”: Jumlah Kementerian Era Jokowi Dianggap Sudah Ideal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com