Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Wiranto, Dubes AS Sempat Singgung Soal Pilkada DKI dan Freeport

Kompas.com - 13/03/2017, 15:24 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto bertemu Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph R. Donovan Jr di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (13/3/2017).

Usai pertemuan, wartawan yang menunggu di pintu utama hanya berhasil menemui Wiranto.

Sementara Joseph memilih keluar dari pintu samping kantor Kemenko Polhukam sehingga wartawan tidak bisa mewawancarainya.

Wiranto menuturkan, dalam pertemuan tersebut mereka membahas sejumlah persoalan yang tengah dialami oleh kedua negara sekaligus menegaskan kembali hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS.

"Tadi pertemuan dengan Duta Besar kami banyak membincangkan masalah kedua negara. Jika menengok sejarah tentunya penegakan diplomatik Indonesia dan Amerika Serikat sudah berlangsung cukup lama, sejak desember 1949," ujar Wiranto.

Wiranto mengatakan, Indonesia dan AS sudah memiliki satu kesepakatan kerja sama yang komprehensif atau comprehensive partnership sejak kedatangan Presiden AS Barack Obama ke Indonesia pada 2010.

Comprehensive partnership tersebut merupakan langkah awal bagi kerja sama kedua negara di beberapa bidang strategis.

Kemudian, setelah dipimpin Presiden Donald Trump, AS ingin mengembangkan kesepakatan tersebut.

"Itu tentu suatu pembicaran yang sangat menarik dan saya kira Duta Besar AS sepakat hubungan yang sudah baik jangan sampai merosot tatkala mereka ganti dengan pemerintahan yang baru," kata Wiranto.

Selain itu, Wiranto dan Joseph juga membicarakan beberapa masalah keamanan nasional di Indonesia, terutama situasi menjelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Isu terosisme dan radikalisme dan beberapa rencana kerja sama pun tidak luput menjadi bahan perbincangan.

Saat ditanya wartawan, Wiranto mengaku sempat menyinggung persoalan Freeport yang belakangan sedang menjadi polemik.

Dalam kesempatan itu Wiranto menyampaikan harapan agar polemik Freeport bisa diselesaikan secara cepat dan melahirkan jalan keluar yang sama-sama menguntungkan kedua negara.

"Hanya masalah yang terkait keamanan dan bagaimana penyelesaian yang dilaksanakan secara win-win solution, penyelesaian yang bisa menguntungan kedua belah pihak, saya kira itu sangat umum," ungkapnya.

Kompas TV Masyarakat adat Papua dari Suku Amungme berunjuk rasa ke Komnasham memprotes lahan mereka tercemar karena operasional PT Freeport Indonesia. Ini adalah protes kedua kali dari masyarakat adat Papua dari Suku Amungme dan Kamaro ke Komnasham. Mereka memprotes ketidak pedulian freeport yang telah mencemari sungai dan tanah yang ditinggali 7 suku adat Papua. Dari penyelidikan Komnasham sejak 2015 lalu belum ada transaksi pembelian tanah dari freeport pada masyarakat setempat yang tanahnya tercemar.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik Jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik Jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana Dengan Kaesang di Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Ngaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Apresiasi Perwira Inovatif, Annual Pertamina Awards Ke-14 Resmi Dibuka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com