Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kiswah Kakbah dari Raja Salman Dipajang di Masjid Istiqlal

Kompas.com - 10/03/2017, 11:53 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Masjid Istiqlal memajang kiswah atau kain penutup kakbah pemberian Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Kiswah itu diberikan Raja Salman sebagai kenang-kenangan saat berkunjung ke Masjid Istiqlal pada Kamis (2/3/2017).

Pihak Masjid Istiqlal kemudian membingkainya dengan bingkai berwarna emas. Bingkai ini tampak serasi dengan tulisan Surat Al-Baqarah ayat 125 di Kiswah yang juga berwarna emas.

Kiswah tersebut dipajang di lantai utama Masjid Istiqlal, tepatnya di dinding bagian paling depan.

(baca: Raja Salman Beri Potongan Kiswah Kakbah untuk Masjid Istiqlal)

Posisinya juga berada di bagian tengah dinding di mana para jemaah bisa dengan mudah melihatnya.

KOMPAS.com/IHSANUDDIN Kiswah Kabah pemberian Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dipajang di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (10/3/2017)
Masjid Istiqlal juga menggelar acara khusus untuk meresmikan penandatanganan piagam pemajangan kiswah kakbah ini, pada Jumat (10/3/2017).

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dalam sambutannya mengatakan, kiswah ini ditujukan sebagai hadiah untuk seluruh umat muslim di Indonesia.

Masjid Istiqlal dipilih sebagai tempat yang mewakili seluruh umat Islam di Indonesia.

"Oleh karena itu kiswah ini diletakkan di tempat yang sangat istimewa, yang kita mudah melihatnya," ucap Menag.

Hal serupa disampaikan Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal Muzamil Basyurni.

"Kenapa diletakkan persis di tengah? Agar semua orang berhak melihatnya dengan aman dan nyaman. Ini tanda manifestasi kita kepada orang yang begitu peduli dengan kita. Ini hadiah yang tidak ternilai," ucap Muzamil.

Kompas TV Presiden Joko Widodo menunjukkan toleransi hubungan agama di Indonesia kepada Raja Salman bin Abdulazis Al Saud, lewat pertemuan dengan tokoh lintas agama di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com