JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penanganan darurat banjir di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, terus dilakukan.
Kota Bima kembali terendam hingga tiga meter pada Jumat (23/12/2016) siang setelah sebelumnya banjir yang melanda wilayah tersebut pada Rabu (21/12/2016) sempat surut.
(Baca juga: Banjir Susulan di Kota Bima, 104.378 Orang Mengungsi)
Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, pihaknya terus mengirimkan bantuan ke Kota Bima.
Willem telah memerintahkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk segera mengirim bantuan yang diperlukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
“Tim Reaksi Cepat BNPB yang sudah ada di Kota Bima agar menghitung berapa kebutuhan logistik dan peralatan disana. Perkuat terus BPBD. Jangan sampai ada masyarakat yang kekurangan dan tidak mendapatkan bantuan,” kata Willem melalui keterangan tertulis, Jumat (24/12/2016).
Willem mengatakan, distribusi bantuan pangan disalurkan melalui kelurahan. Dapur umum lapangan telah dibuka di empat lokasi oleh TNI, BPBD, dan Tagana.
Rencananya, PMI membuka dapur umum baru di dua lokasi. Sementara itu, BPBP Nusa Tenggara Barat memberikan bantuan 3 truk pangan dan 1 paket obat.
BPBD Kabupaten Dompu memberikan 1 truk bantuan logistik. Kemudian, BPBD Kabupaten Sumbawa Barat mengirim 2 truk bantuan logistik dan Pemda Provinsi NTB memberikan bantuan Rp 4,2 miliar untuk difokuskan pada bantuan pangan dan logistik.
"PMI, NGO dan relawan juga telah mendistribusikan bantuan kepada masyarakat," ucap Willem.
(Bca juga: Korban Banjir Bandang di Bima Mengeluh Belum Dapat Bantuan Layak)
Menurut Willem, kebutuhan mendesak saat ini bagi masyarakat Kota Bima adalah makanan siap saji, permakanan, sandang, air bersih, terpal, tikar, selimut, obat-obatan, sarung, mukena, dan alat-alat kebersihan rumah tangga.
Masa tanggap darurat bencana telah ditetapkan selama 14 hari, terhitung sejak Kamis (22/12/2016) hingga Rabu (4/1/2017).
Selama masa darurat bencana, banyak pihak turun terlibat, antara lain, BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemenkes, Kemensos, Kemen PU Pera, Tagana, SKPD Kota Bima, NGO, dunia usaha.
Kemudian, relawan dari PKPU, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan Senkom Polri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.