Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantuan Terus Berdatangan untuk Korban Banjir di Bima

Kompas.com - 24/12/2016, 22:56 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Upaya penanganan darurat banjir di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat, terus dilakukan.

Kota Bima kembali terendam hingga tiga meter pada Jumat (23/12/2016) siang setelah sebelumnya banjir yang melanda wilayah tersebut pada Rabu (21/12/2016) sempat surut.

(Baca juga: Banjir Susulan di Kota Bima, 104.378 Orang Mengungsi)

Ketua Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan, pihaknya terus mengirimkan bantuan ke Kota Bima.

Willem telah memerintahkan Deputi Logistik dan Peralatan BNPB untuk segera mengirim bantuan yang diperlukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Tim Reaksi Cepat BNPB yang sudah ada di Kota Bima agar menghitung berapa kebutuhan logistik dan peralatan disana. Perkuat terus BPBD. Jangan sampai ada masyarakat yang kekurangan dan tidak mendapatkan bantuan,” kata Willem melalui keterangan tertulis, Jumat (24/12/2016).

Willem mengatakan, distribusi bantuan pangan disalurkan melalui kelurahan. Dapur umum lapangan telah dibuka di empat lokasi oleh TNI, BPBD, dan Tagana.

Rencananya, PMI membuka dapur umum baru di dua lokasi. Sementara itu, BPBP Nusa Tenggara Barat memberikan bantuan 3 truk pangan dan 1 paket obat.

BPBD Kabupaten Dompu memberikan 1 truk bantuan logistik. Kemudian, BPBD Kabupaten Sumbawa Barat mengirim 2 truk bantuan logistik dan Pemda Provinsi NTB memberikan bantuan Rp 4,2 miliar untuk difokuskan pada bantuan pangan dan logistik.

"PMI, NGO dan relawan juga telah mendistribusikan bantuan kepada masyarakat," ucap Willem.

(Bca juga: Korban Banjir Bandang di Bima Mengeluh Belum Dapat Bantuan Layak)

Menurut Willem, kebutuhan mendesak saat ini bagi masyarakat Kota Bima adalah makanan siap saji, permakanan, sandang, air bersih, terpal, tikar, selimut, obat-obatan, sarung, mukena, dan alat-alat kebersihan rumah tangga.

Masa tanggap darurat bencana telah ditetapkan selama 14 hari, terhitung sejak Kamis (22/12/2016) hingga Rabu (4/1/2017).

Selama masa darurat bencana, banyak pihak turun terlibat, antara lain, BPBD, BNPB, TNI, Polri, Basarnas, Kemenkes, Kemensos, Kemen PU Pera, Tagana, SKPD Kota Bima, NGO, dunia usaha.

Kemudian, relawan dari PKPU, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan Senkom Polri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com