Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Plt Gubernur DKI Akan Layangkan Teguran Tertulis kepada Panitia "Kita Indonesia"

Kompas.com - 04/12/2016, 12:22 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Plt Gubernur DKI Jakarta Sumarsono memastikan bakal melayangkan teguran tertulis ke panitia aksi "Kita Indonesia" pada car free day (CFD), Jakarta, Minggu (4/12/2016).

Teguran itu karena dalam acara tersebut marak atribut partai politik. "Nanti (teguran tertulis) ditembuskan ke partai yang memang benderanya tampak, supaya mereka ke depan bisa menghargai peraturan gubernur," kata Sumarsono saat dihubungi, Jakarta, Minggu.

Sumarsono menambahkan, panitia penyelenggara tidak konsisten dengan komitmen dan janjinya untuk memenuhi aturan perizinan acara pada CFD.

Panitia, kata dia, meminta izin dan berjanji tidak akan membawa atribut partai politik atau agenda lain yang bersifat provokatif.

Namun, pada kenyataannya, Sumarsono melihat ada komitmen aturan yang dilanggar. Adapun aturan yang dilanggar adalah Pasal 7 ayat 2 Pergub DKI Nomor 12 Tahun 2016.

(Baca: Plt Gubernur DKI Minta Panitia "Kita Indonesia" Tertibkan Atribut Parpol)

Sebagai langkah cepat, Sumarsono memerintahkan Satpol PP untuk langsung bertindak menertibkan atribut partai politik di acara Kita Indonesia.

Langkah yang dilakukan mulai dari membalikkan kaus, mencopot atribut parpol di kendaraan, dan lainnya.

"Tapi karena massa sebegitu banyak, sulit bagi kami untuk menertibkan tanpa dukungan parpol," kata dia.

Sebelumnya, atribut dua partai politik banyak berkibar dalam aksi "Kita Indonesia" yang digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (4/12/2016).

Pantauan Kompas.com, bendera Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mendominasi acara itu.

(Baca: Atribut Golkar dan Nasdem Dominasi Aksi "Kita Indonesia")

Ada pula bendera Partai Persatuan Pembangunan (PPP), meski tak sebanyak dua partai itu. 

Selain itu, banyak pula peserta aksi yang mengenakan kaus berlambang dua partai itu. Bendera Merah Putih juga tampak dalam acara itu, tetapi tidak terlalu dominan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Pembunuh Wanita Dalam Koper Jadi Tersangka, Dijerat Pasal Pembunuhan dan Curas

Megapolitan
Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Korban Duga Pelaku yang Gigit Jarinya hingga Putus di Bawah Pengaruh Alkohol

Megapolitan
Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Geng Motor Nekat Masuk 'Kandang Tentara' di Halim, Kena Gebuk Provost Lalu Diringkus Polisi

Megapolitan
Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Banyak Kondom Bekas Berserak, Satpol PP Jaga RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Bukan Rebutan Lahan Parkir, Ini Penyebab Pria di Pondok Aren Gigit Jari Satpam Gereja hingga Putus

Megapolitan
PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

PN Jakbar Tunda Sidang Kasus Narkotika Ammar Zoni

Megapolitan
Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Pelaku dan Korban Pembunuhan Wanita Dalam Koper Kerja di Perusahaan yang Sama

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Curi Uang Rp 43 Juta Milik Perusahaan Tempat Korban Kerja

Megapolitan
Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Pengemis yang Videonya Viral karena Paksa Orang Sedekah Berkali-kali Minta Dipulangkan dari RSJ Bogor

Megapolitan
Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Mengaku Kerja di Minimarket, Pemuda Curi Uang Rp 43 Juta dari Brankas Toko

Megapolitan
Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Kronologi Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus, Kesal Teman Korban Ikut Memarkirkan Kendaraan

Megapolitan
Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Syarat Maju Pilkada DKI Jalur Independen: KTP dan Pernyataan Dukungan Warga

Megapolitan
17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

17 Kambing Milik Warga Depok Dicuri, Hanya Sisakan Jeroan di Kandang

Megapolitan
Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Pintu Rumah Tak Dikunci, Motor Warga di Sunter Dicuri Maling

Megapolitan
Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Viral Video Geng Motor Bawa Sajam Masuk Kompleks TNI di Halim, Berakhir Diciduk Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com