Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curi Tabung Gas, Dua Pengamen Diamuk Massa

Kompas.com - 04/12/2016, 10:04 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Jonatan Stevano (32) dan Adniel Rigo Dowen (23), warga Tugu Zamrud blok I 10 nomor 16 Bekasi, menjadi sasaran amuk warga di kawasan Jalan Pelita nomor 15, RT 02 RW 03, Pundung Putih, Ungaran, Sabtu (3/12/2016) siang.

Itu karena mereka kedapatan mencuri tabung elpiji tiga kilogram di salah satu warung di kampung tersebut. 

"Kedua pelaku itu awalnya mengamen di kawasan Pundung Putih. Mereka berjalan menyusuri perkampungan," kata Kapolsek Ungaran, Kompol Supardji, Minggu (4/12/2016).

Saat mereka tiba di sebuah warung, Adniel melihat ada tumpukan tabung gas ukuran tiga kilogram.

Karena kondisi sepi, timbul niat keduanya untuk mencuri. Adniel pun mengambil dan memasukkan tabung gas itu ke tas punggungnya.

Namun, aksinya dipergoki pemilik warung yang kemudian meneriakinya. Dua pelaku itu pun dikejar warga.

"Jonatan berhasil ditangkap dan dihajar warga. Sedangkan Adniel sempat lolos dan bersembunyi, tapi akhirnya ditemukan juga oleh warga," katanya.

Warga yang geram dengan aksi pencurian yang kerap terjadi di lingkungannya sempat menghadiahi bogem mentah kepada keduanya.

Namun sebelum kemarahan massa semakin tak terkendali, keduanya akhirnya diserahkan ke Mapolsek Ungaran, untuk menjalani proses hukum.

Supardji menambahkan, pihaknya saat ini masih memeriksa para pelaku.

"Kami masih akan kembangkan kasus ini. Kami imbau agar warga selalu waspada dan mengawasi lingkungan setempat," pungkasnya.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com