Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama Ini, Jokowi Terbuai dengan Hasil Survei...

Kompas.com - 25/11/2016, 18:44 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Demo 4 November oleh sejumlah ormas keagamaan dianggap mengubah cara pandang Presiden Joko Widodo terhadap partai koalisi pendukung pemerintah.

Direktur Eksekutif Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai, safari politik yang dilakukan Jokowi dengan mengundang sejumlah petinggi parpol ke Istana Negara merupakan upaya ntuk menata ulang dukungan

Hal itu disampaikan Ray dalam diskusi "Peta Politik Pasca-4/11: Mempertanyakan Loyalitas Partai-Partai Pendukung Jokowi" di Jakarta, Jumat (25/11/2016).

"Jokowi selama ini agak terbuai dengan hasil survei tingkat kepuasan masyarakat, dan menganggap konsolidasi politik selesai ketika PAN masuk koalisi," kata dia.

Hadir dalam diskusi tersebut peneliti Para Syndicate Ari Nurcahyo, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Pareira dan Wasekjen DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria.

Menurut Ray, Jokowi terlalu bangga dengan kemampuan konsolidasi yang dimilikinya.

Hal ini membuat dia terkesan lupa untu melakukan konsolidasi dengan pihak luar seperti ormas keagamaan.

"Tingkat kekuasaan itu tidak koheren dengan dukungan. Itu kenapa, konsolidasi dengan parpol, ulama, dan pihak-pihak lain perlu terus dilakukan. Ruang politik yang kosong jangan dibiarkan terlalu lama," ujar dia.

Ray juga menilai, dukungan parpol selama ini tidak memberikan jaminan bahwa dukungan itu diberikan secara penuh.

Ada partai yang secara tulus ingin mengawal pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla agar berjalan stabil. Namun, ada pula yang tidak.

"Motivasi partai masuk ke dalam kabinet bisa beda-beda. Satu, karena visi misi, atau karena kepentingan dan ada juga karena manisnya kekuasaan," kata dia.

Silaturahim politik yang dilakukan Jokowi dengan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto, serta dialog politik dengan ketua umum lainnya seperti Megawati Soekarnoputri (PDIP), M Rommahurmuziy (PPP), Surya Paloh (Nasdem) dan Setya Novanto (Golkar), menurut Ray, bagian dari upaya untuk menguatkan kembali dukungan yang ada pasca demo 4 November.

"Tujuannya paling tidak ya konsolidasi kekuasaan. Implikasi ketentraman stabilitas dan lain-lain," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com