JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham meminta agar seluruh kader partai maupun pendukung pasangan calon kepala daerah tidak melakukan praktik kampanye hitam dalam menghadapi Pilkada serentak 2017.
Menurut dia, kampanye hitam yang bernada provokatif akan menimbulkan reaksi dari masyarakat yang mendorong kerusuhan dan konflik.
"Kader partai dan pendukung para calon jangan lagi kampanye dengan provokasi. Itu cenderung black campaign. Akibatnya itu timbul aksi reaksi dari masyarakat yang mendorong kerusuhan dan konflik," ujar Idrus saat ditemui usai rapat koordinasi Indeks Kerawanan Pemilu di Jakarta Selatan, Selasa (30/8/2016).
Dalam rapat tersebut, kata Idrus, para petinggi parpol diminta memberi masukan bagaimana mengatasi kerawanan yang diproyeksikan akan muncul di beberapa daerah, salah satunya potensi konflik.
Menurut dia, konflik tersebut bisa diredam apabila parpol berperan aktif mengantisipasi. (baca: Empat Kabupaten di Papua Barat Paling Rawan dalam Pilkada Serentak 2017)
Dia pun mendorong seluruh kader Golkar tetap bekerja sesuai dengan program-program yang sudah ditentukan.
"Karena ada kerawanan itu parpol diminta berperan aktif dalam rangka mengantisipasi kemungkinan kerawanan di pilkada. Kami mendorong kader kedepankan program," kata Idrus.
Dalam rapat tertutup tersebut hadir Ketua Tim Pemenangan Wilayah I Partai Golkar Nusron Wahid, Ketua Umum PPP Muhammad Romahurmuziy, Ketua Umum PKPI Haris Sudarno, Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Laksdya Didit Herdiawan, dan Wakil Kepala BIN Letjen (Purn) TNI Torry Djohar Banguntoro.
Sebelumnya Badan Pengawas Pemilu RI menyebut ada tiga provinsi di Indonesia yang paling rawan konflik saat menghadapi pilkada serentak 2017. Tiga daerah tersebut antara lain Aceh, Banten dan Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.