Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN: Mantan Kalapas Nusakambangan Mengaku Tak Mendengar Freddy Bercerita soal Aliran Uang ke Aparat

Kompas.com - 08/08/2016, 22:31 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Nusakambangan, Liberty Sitinjak mengaku tidak mendengar percakapan antara terpidana hukuman mati kasus narkoba, Freedy Budiman dan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar terkait adanya pejabat Polisi atau BNN yang menerima uang dari Freedy.

Keterangan Sitinjak itu disampaikan Kepala Bagian Humas BNN, Slamet Pribadi saat berbincang dengan awak media terkait hasil pemeriksaan nonjusticia (meminta keterangan) kepada Sitinjak uang dilaksanakan di kantor BNN pusat, di Cawang, Jakarta Timur pada Senin (8/8/2016).

"Saya bacakan, Menurut saudara Sitinjak, dalam percakapan tersebut, Freedy tidak menyebutkan nama-nama yang diberikan uang oleh freedy dalam bisnis narkoba yang dilakukannya," ujar Slamet di BNN, Senin.

(Baca: Ada Petugas BNN Protes Kamera CCTV Dipasang di Sel Freddy Budiman)

Ia mengatakan, Sitinjak dalam keterangan yang disampaikan kepada BNN juga tidak menyampaikan secara detail terkait percakapan antara Haris dan Freedy.

Menurut Slamet, apa yang disampaikan Sitinjak hanya informasi bahwa dirinya tidak mendengar adanya uang yang diberikan kepada oknum polisi oleh Freedy.

"(Sitinjak) tidak menjelaskan detail isi percakapan di antara mereka (Freedy dan Haris), tapi beliau hanya menyampaikan itu, mungkin yang berhubungan informasi saja ya, enggak menyampaikan yang lain," kata dia.

Ia menambahkan, menurut keterangan Sitinjak juga disebutkan bahwa pertemuan Harris dan Freddy, bukanlah pertemuan khusus.

Namun, pada saat itu Harris berencana menemui napi lain, dan secara tidak sengaja bertemu Freddy Budiman yang saat itu tengah mengikuti program penyegaran/relaksasi di luar sel.

"Saat itulahh Harris dan Freddy berbincang," kata dia.

Sitinjak mendatangi BNN pada pukul 09.05 WIB dan selesai memberikan keterangan sekitar pukul 11.30 WIB. Keterangan yang disampaikan Sitinjak itu menindaklanjuti pernyataan Freedy Budiman, yang dipublikasikan Haris bahwa ada oknum BNN yang turut terlibat.

(Baca: Usai Ditanya BNN, Mantan Kalapas Nusakambangan Akan Lapor Menkumham)

Dalam pernyataan itu disebutkan bahwa ada oknum BNN yang meminta CCTV yang berada di ruang sel tahanan Freedy dilepas.

Selain itu, menurut Haris, Freddy juga menyebut adanya oknum BNN dan Polisi yang menerima uang darinya.

"Kemana orang-orang itu? Saya sudah berikan uang ke BNN Rp 40 miliar, Rp 90 miliar ke pejabat tertentu di di Mabes Polri. Bahkan saya menggunakan fasilitas mobil TNI bintang 2 di mana si jenderal duduk di samping saya ketika saya menyetir mobil dari Medan sampai Jakarta dengan kondisi di bagian belakang penuh narkoba. Perjalanan saya aman tanpa gangguan apapun," kata Haris mengulangi cerita Freddy, di Kontras, Jakarta, Jumat (29/7/2016).

Kompas TV BNN Periksa Mantan Kalapas Nusakambangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com