Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter di RS Harapan Bunda Jadi Tersangka Vaksin Palsu

Kompas.com - 15/07/2016, 16:55 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyidik Bareskrim Polri kembali menjerat oknum dokter dalam kasus vaksin palsu.

Setelah menjerat HUD dan AR, dokter di Klinik Pratama Adipraja, kini penyidik menjerat I, dokter di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur.

"Hari ini kami sudah menetapkan 23 tersangka, sebagian besar sudah selesai dilakukan pemeriksaan," ujar Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Mabes Polri Brigjen Pol Agung Setya di Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (15/7/2016).

Selain itu, penyidik kembali menetapkan satu distributor bernama S yang mendapatkan vaksin palsu dari pasangan suami istri Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina. Saat menggeledah kediaman S, penyidik menemukan bukti transaksi pembelian vaksin palsu.

"Dia memesan ke jaringan R dan H untuk 60 kali transaksi dengan nilai Rp 440.210.000," kata Agung.

Terakhir, penyidik menetapkan bidan bernama N yang berperan sebagai distributor sebagai tersangka.

Ia membuka praktik di Jatirasa, Bekasi. Bidan N diduga juga menggunakan vaksin palsu untuk anak yang menjadi pasiennya.

Dengan demikian, 23 tersangka terkait vaksin palsu terdiri dari enam produsen, sembilan distributor, dua pengumpul botol, satu pencetak label vaksin, dua bidan, dan tiga dokter.

"Pemberkasan kasus vaksin palsu kami bagi jadi empat berkas perkara yang memudahkan proses persidangan," kata Agung.

Untuk kasus ini, penyidik telah memeriksa 40 saksi dari berbagai sumber yang mengetahui proses pembuatan, distribusi, hingga penggunaan vaksin palsu.

Selain itu, sebanyak tujuh ahli juga telah didatangkan untuk dimintai keterangannya dari segi pidana, ahli perlindungan konsumen, dan juga dari Kementerian Kesehatan serta Badan Pengawas Obat dan Makanan.

"Pemeriksaan ahli untuk memastikan pembuktian perkara nantinya akan utuh dan berkas perkara kami selesaikan," kata Agung.

Harapan Bunda di Ciracas, Jakarta Timur, adalah satu dari 14 rumah sakit yang tercatat sebagai pengguna vaksin palsu. Menteri Kesehatan, kemarin, membeberkan 14 rumah sakit serta 8 bidan dan klinik pelanggan vaksin palsu. Seluruh fasilitas kesehatan ini mendapat vaksin palsu dari CV Azka Medika.

Berikut ini 14 rumah sakit yang menerima vaksin palsu: 

1. DR Sander, Cikarang 
2. Bhakti Husada, Terminal Cikarang 
3. Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong 
4. RSIA Puspa Husada 
5. Karya Medika, Tambun 
6. Kartika Husada, Jalan MT Haryono Setu, Bekasi 
7. Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi  
8. Multazam, Bekasi  
9. Permata, Bekasi 
10. RSIA Gizar, Villa Mutiara Cikarang 
11. Harapan Bunda, Kramat Jati, Jakarta Timur 
12. Elisabeth, Narogong, Bekasi 
13. Hosana, Lippo Cikarang  
14. Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka 

Kompas TV Ratusan Warga Serbu RSIA Sayang Bunda

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com