Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenhub Sarankan Motor Dilarang Melintas Malam Hari Saat Arus Balik

Kompas.com - 05/07/2016, 15:27 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Dirjen Hubdar) Kementerian Perhubuangan Puji Hartanto menyarankan sepeda motor dilarang melintas pada malam hari saat arus balik nanti.

Hal itu guna menekan angka kecelakaan lalu lintas yang didominasi oleh pengendara sepeda motor. "Caranya, jika malam hari melintas sepeda motor, larang saja, enggak boleh ada aktivitas malam hari," ujar Puji di kantor NTMC Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (5/7/2016).

Pemotor itu nantinya dialihkan ke rest area yang ada di sepanjang jalur mudik. Tujuannya, agar pengemudi bisa beristirahat. Mengenai kecelakaan bus, kata dia, secara umum faktor penyebabnya adalah rasa kantuk yang dialami para sopir saat berkendara.

Kemudian saat jalanan lengang sopir tersebut justru memacu kencang kendaraannya. "Sebaiknya nanti, pada saat mengendarai, sudah lelah, capek, saya minta kepala terminal mengingatkan dan mengecek kesehatan pengemudinya," kata dia.

Sebelumnya, Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Agung Budi Maryoto mengatakan angka kecelakaan lalu lintas arus mudik kali ini mengalami penurunan sekira 25 persen dibandingkan tahun lalu.

Angka ini hasil rekapitukasi kecelakaan saat mudik di seluruh wilayah Indonesia yang terhitung sejak 30 Juni hingga 4 Juli 2016. "Kecelakaan yang terjadi pada arus mudik lebaran kali ini berjumlah 856 kecelakaan lalu lintas, dibanding tahun 2015 yang berjumlah 1022," ujar Agung.

Ia mengatakan, dari 856 kecelakaan yang terjadi itu terdapat 172 orang yang meninggal dunia. Ia menambahkan, kecelakaan lalu lintas didominasi sepeda motor, yakni sebesar 53 persen.

Agung mengimbau agar pemudik yang akan kembali ke Jakarta mempersiapkan kendaraan yang digunakan dengan sebaik mungkin. "Misalnya mengisi bahan bakar full. Sehingga selama perjalanan tetap merasa nyaman," kata dia.

Kompas TV Macet Panjang, Pemudik Istirahat di Trotoar

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

PDN Diretas, Ombudsman: Yang Produksi Ransomware Ini Harus Dicari dan Ditangkap

Nasional
KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

KPK Duga Pengadaan Lahan di Rorotan oleh Perumda Sarana Jaya Rugikan Negara Rp 200 Miliar

Nasional
Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Kasus Rekayasa Jual Beli Emas Budi Said, Kejagung Periksa 3 Pegawai Pajak

Nasional
Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi 'Online' Bisa Dipidana

Menko PMK Sebut Pinjamkan Nomor Rekening ke Pelaku Judi "Online" Bisa Dipidana

Nasional
Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Satgas Kantongi Identitas Pemain Judi Online, Bandar Belum Jadi Prioritas

Nasional
PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

PKS Usung Anies-Sohibul Iman di Pilkada Jakarta, Tutup Peluang Cawagub dari Nasdem atau PDI-P?

Nasional
Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Sudahi Manual, Waktunya Rekapitulasi Pemilu Elektronik

Nasional
Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi 'Online'

Menko PMK Minta Warga Waspadai Penyalahgunaan Rekening untuk Judi "Online"

Nasional
Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Saksi Ungkap Perubahan Konstruksi Tol MBZ dari Beton Jadi Baja untuk Bantu Industri Baja Nasional

Nasional
Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Pendidikan dan Penguatan Demokrasi

Nasional
Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Divonis 9 Tahun Penjara di Kasus LNG, Karen Agustiawan Banding

Nasional
Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Jokowi Kunker ke Kalimantan Tengah untuk Cek Bantuan Pompa Air

Nasional
Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Saat Kominfo Mengaku Tak Takut terhadap Peretas PDN yang Minta Rp 131 Miliar, Klaim Pegawainya Kerja 24 Jam

Nasional
Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Gerindra: Prabowo Tak Berhalangan untuk Menemui Lawan Politik

Nasional
Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Komisi I DPR Panggil Menkominfo dan BSSN Besok, Tuntut Penjelasan soal PDN Diserang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com