Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kalla soal KAHMI

Kompas.com - 29/06/2016, 19:31 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengaku, di setiap bulan suci Ramadhan kegiatan buka puasa yang dihadirinya lebih banyak daripada ibadah puasa yang ia jalankan.

“Saya ini puasa 30 hari, tapi saya kira acara buka puasanya itu sampai 60 kali. Pernah tiga kali malah dalam sehari,” kata Kalla, saat menggelar kegiatan buka puasa bersama, di Istana Wakil Presiden, Rabu (29/6/2016).

Buka puasa bersama kali ini diikuti oleh Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pengurus Besar HMI.

Selain itu Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Harry Azhar Aziz dan Ketua Mahkamah Agung Hatta Ali juga turut menghadiri kegiatan ini.

Menurut Kalla, dalam setiap kegiatan buka puasa, biasanya ia duduk bersama delapan orang pejabat negara, yaitu Presiden Joko Widodo dan tujuh pimpinan lembaga negara lainnya sesuai yang terdapat di dalam UUD 1945.

“Sesuai UUD saja, ada MPR, DPR, DPD, KY, MA, MK dan BPK,” ujar dia.

Dari delapan orang yang duduk bersamanya, Kalla mengatakan, enam di antaranya merupakan anggota KAHMI atau alumni HMI.

Para pejabat lembaga negara alumni HMI adalah Ketua MPR Zulkifli Hasan, Ketua DPR Ade Komarudin, Ketua DPD Irman Gusman, Ketua KY Aidul Fitriciada Azhari, Ketua MA Hatta Ali dan Ketua BPK Harry Azhar Aziz.

“Cuma Pak Jokowi dan Ketua MK saja yang bukan HMI,” kata dia.

Mantan Ketua Umum Partai Golkar itu bersyukur, kualitas PB HMI mulai mengalami peningkatan. Sebab, dari 30 menteri dan 4 menteri koordinator, 12 diantaranya merupakan kader HMI.

“Biasanya PB itu selalu mentok di DPR. Sekarang sudah di kabinet,” ujar Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Menaker: Pancasila Jadi Bintang Penuntun Indonesia di Era Globalisasi

Nasional
Momen Jokowi 'Nge-Vlog' Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Momen Jokowi "Nge-Vlog" Pakai Baju Adat Jelang Upacara di Riau

Nasional
Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Refleksi Hari Pancasila, Mahfud Harap Semua Pemimpin Tiru Bung Karno yang Mau Berkorban untuk Rakyat

Nasional
Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Singgung Kesejarahan Ende dengan Bung Karno, Megawati: Pancasila Lahir Tidak Melalui Jalan Mudah

Nasional
Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Minta Tapera Tak Diterapkan, PDI-P: Rakyat Sedang Hadapi Persoalan yang Berat

Nasional
 Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Jokowi Targetkan Blok Rokan Produksi Lebih dari 200.000 Barel Minyak per Hari

Nasional
Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Aturan Intelkam di Draf RUU Polri Dinilai Tumpang Tindih dengan Tugas BIN dan BAIS TNI

Nasional
Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Revisi UU TNI-Polri, PDI-P Ingatkan soal Dwifungsi ABRI

Nasional
Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Antam Pastikan Keaslian dan Kemurnian Produk Emas Logam Mulia

Nasional
Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Hasto PDI-P: Banteng Boleh Terluka, tapi Harus Tahan Banting

Nasional
Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu 'Track Record' Pemberantasan Korupsinya

Sentil Penunjukan Pansel Capim KPK, PDI-P: Banyak yang Kita Tak Tahu "Track Record" Pemberantasan Korupsinya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com