Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Lolos Jadi Kapolri, Tito Harus Reformasi Polri dan Lepaskan Beban Masa Lalu

Kompas.com - 20/06/2016, 09:17 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pekan ini, Komisi III DPR akan melakukan uji kelayakan dan kepatutan terhadap calon tunggal Kepala Kepolisian RI, Komjen Tito Karnavian.

Pekerjaan rumah menanti Tito jika pencalonannya direstui DPR.

Peneliti dari Pusat Studi Hukum dan Kebijakan Miko Ginting mengatakan, Kapolri baru harus melakukan reformasi di tubuh Polri. 

Ia menekankan, mereformasi Korps Bhayangkara bukan sesuatu yang mudah.

Pasalnya, banyak cara penanganan Polri yang mengikis kepercayaan masyarakat. Salah satunya yang berkenaan dengan hak asasi manusia.

"Setidaknya terdapat tiga agenda yang penting dilakukan dalam kerangka reformasi Kepolisian, yaitu menjadikan Kepolisian menjadi polisi yang demokratis, bersih, dan sensitif terhadap perlindungan hak asasi manusia," ujar Miko melalui keterangan tertulis, Senin (20/6/2016).

Miko mengatakan, Tito punya tugas berat untuk menjadikan kepolisian menjadi institusi yang memberi rasa aman dan menindak tindakan intoleran dan menjunjung tinggi hak asasi manusia.

Selain itu, masyarakat mengharapkan lahirnya polisi yang tidak permisif terhadap tindakan korupsi dan lepas dari praktik kekerasan.

Langkah pertama yang bisa dilakukan, kata Miko, yakni dengan terbebas dari beban masa lalu.

"Yaitu menyelesaikan kasus-kasus kriminalisasi dan memutus rantai praktik-praktik menyimpang di institusi Kepolisian. Gebrakan positif tentu sangat dinantikan dalam momentum ini," kata Miko.

Sementara, dalam konteks membangun polisi bersih, kata Miko, aspek penting yang perlu dilakukan adalah membangun kerja sama yang kuat dengan KPK dalam pemberantasan korupsi.

Menurut Miko, kerja sama yang dijalin selama ini gagal, dan justru berujung pada kekisruhan antara penegak hukum.

Dengan adanya reformasi di tubuh Polri, maka Tito akan membuktikan bahwa dirinya layak menjadi pilihan Presiden Joko Widodo.

"Tantangan berat mengenai reformasi kepolisian hampir pasti berada di pundak Tito. Tito perlu membuktikan bahwa pilihan Presiden Jokowi yang jatuh pada dirinya sudah tepat," kata Miko.

Presiden Joko Widodo telah menyerahkan nama Tito ke DPR. Rencananya, Komisi III DPR RI akan melaksanakan uji kelayakan dan kepatutan terhadap Tito Karnavian pada Rabu (22/6/2016) pekan depan.

Kompas TV Pencalonan Tito Terus Dapat Dukungan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Istri Ungkap SYL Suka Marah jika Ia Masih Beli Tas

Istri Ungkap SYL Suka Marah jika Ia Masih Beli Tas

Nasional
Brimob Keliling Kejagung Disebut Rangkaian dari Penguntitan Jampidsus

Brimob Keliling Kejagung Disebut Rangkaian dari Penguntitan Jampidsus

Nasional
KPK Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi di PT PGN

KPK Tetapkan 2 Tersangka dalam Kasus Dugaan Korupsi di PT PGN

Nasional
KPK Panggil Pengacara Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

KPK Panggil Pengacara Jadi Saksi Kasus Harun Masiku

Nasional
Kejagung Serahkan Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus ke Propam Polri

Kejagung Serahkan Anggota Densus 88 Penguntit Jampidsus ke Propam Polri

Nasional
Surya Paloh Disebut Tetap Meminta Organisasi Sayap Nasdem Lanjutkan Kegiatan yang Didanai Kementan

Surya Paloh Disebut Tetap Meminta Organisasi Sayap Nasdem Lanjutkan Kegiatan yang Didanai Kementan

Nasional
Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Menpan-RB Apresiasi Perbaikan Pelayanan Proses Bisnis Visa dan Itas Kemenkumham

Nasional
Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Beda Keterangan SYL dan Istrinya soal Durian

Nasional
Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Kejagung: Jampidsus Dikuntit Anggota Densus 88 Fakta, Bukan Isu

Nasional
Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Cuaca Arab Saudi Tembus 43 Derajat Celsius, Jemaah Haji Indonesia Diimbau Gunakan Masker

Nasional
Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Sidang Sengketa Pileg, Saksi Golkar dari Ambon Hilang Kontak Jelang Terbang ke Jakarta

Nasional
Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Benarkan Isu Penguntitan, Jampidsus: Sudah Jadi Urusan Kelembagaan

Nasional
Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Bertambah, Kerugian Keuangan Negara Kasus Korupsi Timah Jadi Rp 300 Triliun

Nasional
Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Dukung Optimalisasi Bisnis Lewat Energi Terbarukan, Pertamina Hulu Rokan Bangun PLTS Terbesar di Indonesia

Nasional
Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Wabendum Nasdem Ungkap Pernah Bertemu 3 Petinggi Partai di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com