Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TB Hasanuddin: Kalau Ada yang Lebih Bagus dari Sukhoi Su-35, Bisa Diubah

Kompas.com - 31/05/2016, 19:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, TB Hasanuddin mengatakan, Indonesia belum pasti membeli 10 unit pesawat tempur jenis Su-35 (NATO: Flanker-E) buatan Sukhoi dari Rusia.

"Kalau mungkin ada yang lebih bagus dari Sukhoi, lebih murah dan secara politis lebih baik, ya bisa jadi diubah," ujar Hasanuddin saat ditemui di Kompleks Universitas Padjajaran, Bandung pada Selasa (31/5/2016).

Hasanuddin mendapat informasi bahwa Indonesia dan Rusia masih terus berkomunikasi soal rencana pembelian itu. Pembelian pesawat tersebut belum final.

Jika mengubah pilihan pesawat tempur, TB menampik disebut telah mengabaikan keinginan TNI. Ia sekaligus membantah TNI ngotot ingin membeli Sukhoi tersebut.

"Tidak juga. TNI juga punya alternatif lain kok. Pertama itu memang Sukhoi, kedua ini, ketiga ini. Jadi tidak soal jika diubah," ujar dia.

Meski demikian, ia menolak menyebutkan apa pilihan lain selain Sukhoi.

Ia mengatakan, masih menghormati komunikasi antara pemerintah Rusia dan Indonesia soal rencana pengadaan Sukhoi tersebut.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengonfirmasi bahwa pemerintah Indonesia berniat membeli 10 unit pesawat tempur jenis Su-35 buatan Sukhoi dari Rusia.

Proses pembelian pesawat tempur tersebut masih dalam pembahasan. (Baca: Kemenhan Masih Kaji Rencana Pembelian Sukhoi )

Ryamizard juga menjelaskan bahwa pembelian kesepuluh Su-35 untuk TNI-AU tersebut tidak akan dilakukan sekaligus, melainkan secara bertahap.

Kompas TV Pesawat Sukhoi Paksa Turun Penyusup di Tarakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menko Polhukam Akui Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Tak Mengikat, Tergantung KPU

Menko Polhukam Akui Putusan MA soal Usia Calon Kepala Daerah Tak Mengikat, Tergantung KPU

Nasional
Sering Tukar Dollar, Cucu SYL Disebut Punya Bisnis Tambang

Sering Tukar Dollar, Cucu SYL Disebut Punya Bisnis Tambang

Nasional
Jutaan Linmas dan Satpol PP Bantu Polisi Amankan Pilkada Serentak 2024

Jutaan Linmas dan Satpol PP Bantu Polisi Amankan Pilkada Serentak 2024

Nasional
PDI-P Upayakan Kadernya Jadi Bakal Cawagub Jawa Timur 2024

PDI-P Upayakan Kadernya Jadi Bakal Cawagub Jawa Timur 2024

Nasional
Banyak Revisi UU Jelang Pemerintahan Baru, Mahfud: Permudah Langkah Prabowo agar Tak Dikritik

Banyak Revisi UU Jelang Pemerintahan Baru, Mahfud: Permudah Langkah Prabowo agar Tak Dikritik

Nasional
KPU Punya Pengalaman Abaikan Putusan MA

KPU Punya Pengalaman Abaikan Putusan MA

Nasional
PDI-P Tuding Langkah KPK Panggil Hasto Terkait Harun Masiku Politis

PDI-P Tuding Langkah KPK Panggil Hasto Terkait Harun Masiku Politis

Nasional
BNPB Mulai Petakan Daerah Rawan Banjir Lahar di Sekitar Gunung Ibu

BNPB Mulai Petakan Daerah Rawan Banjir Lahar di Sekitar Gunung Ibu

Nasional
Anak SYL Bantah Dibiayai “Stem Cell” oleh Kementan

Anak SYL Bantah Dibiayai “Stem Cell” oleh Kementan

Nasional
Anggota DPR Minta Menko PMK Jamin Program Makan Gratis Tak Sedot Anggaran Pendidikan

Anggota DPR Minta Menko PMK Jamin Program Makan Gratis Tak Sedot Anggaran Pendidikan

Nasional
Mahfud Minta Presiden Jelaskan soal Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Mahfud Minta Presiden Jelaskan soal Penguntitan Jampidsus oleh Densus 88

Nasional
Ungkap Sosok Pemicu Mundurnya Demokrasi, Amien Rais: 'Goodbye, Sir!'

Ungkap Sosok Pemicu Mundurnya Demokrasi, Amien Rais: "Goodbye, Sir!"

Nasional
PDI-P Pastikan Hasto Akan Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Harun Masiku

PDI-P Pastikan Hasto Akan Penuhi Panggilan KPK Terkait Kasus Harun Masiku

Nasional
Namanya Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Rahayu Saraswati: Saya Tidak Ada Ambisi Politik, tapi...

Namanya Masuk Bursa Pilkada DKI Jakarta, Rahayu Saraswati: Saya Tidak Ada Ambisi Politik, tapi...

Nasional
Mendagri Siap Pindah ke IKN Kloter Pertama: Ini Terlalu Enak

Mendagri Siap Pindah ke IKN Kloter Pertama: Ini Terlalu Enak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com