JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Zulkifli Hasan menemui Wakil Menteri Luar Negeri Malaysia, Dato Sri Reezal Merican dalam kunjungannya ke Malaysia.
Dalam perbincangannya di sela makan malam itu, Zulkifli meminta Malaysia tidak terpancing masalah dua negara serumpun itu yang menyebabkan perpecahan antarnegara.
"Misalnya soal batik Malaysia atau Indonesia. Kan kita serumpun, sama-sama melayunya. Jangan hal itu hambat kedekatan dua bangsa," ujar Zulkifli saat berbincang dengan wartawan di Kuala Lumpur, Selasa (24/5/2016) malam.
Selain itu, masalah di perairan Indonesia dan Malaysia juga tak perlu dibesarkan. Misalnya, kapal nelayan Indonesia masuk ke perairan Malaysia, begitu juga sebaliknya.
Menurut Zulkifli, tidak perlu sampai ada perang antarnegara lantaran kesalahan seperti itu.
"Bisa saja kan tidak hafal masalah laut. Kalau nelayan salah, kan dia tidak punya navigasi, selesaikan informal saja. Kecuali sengaja mau mengepung gitu kan," kata Zulkifli.
Zulkifli pun meminta Reezal untuk menyamakan pandangan di level internasional. Karena pada dasarnya Indonesia dan Malaysia memiliki kesamaan budaya, termasuk soal agama yang mayoritas penduduknya muslim.
"Kami jelaskan ke dunia bahwa Indonesia, Malaysia, bukan ISIS, bukan teroris. Islam itu damai, toleran, dan demokratis, seperti Indonesia dan Malaysia," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional ini.
Saat ini, kata Zulkifli, hubungan yang terjalin antara Malaysia dan Indonesia tengah harmonis. Tak hanya hubungan formalitas diplomatis, tapi hubungan pertemanan.
"Malaysia-Indonesia kayak jarak Jakarta ke Medan saja. Hubungannya sedekat itu kami harap. Sehingga semua bisa diselesaikan tanpa gaduh," ucap dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.