Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi "Blusukan" ke Pusat Industri Kreatif Korea

Kompas.com - 17/05/2016, 14:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengunjungi "Munhwa Broadcasting Corporation" (MBC), Sangam-dong, Seoul, Korea Selatan pada Selasa (17/5/2016).

Dikutip dari Tim Komunikasi Presiden, MBC merupakan perusahaan media dan penyiaran publik terkemuka di Korsel. MBC menjadi salah satu tolak ukur pengelolaan media televisi di Korsel.

MBC terletak di area Digital Media City (DMC), kompleks media dan hiburan dengan teknologi tinggi seluas 559.925 meter persegi.

Ada 350 kantor yang bergerak di bidang industri kreatif, yakni melalui entertainment, informasi teknologi serta konten digital. Jumlah pekerja di area tersebut tercatat 25.000 orang.

Potensi Besar di Indonesia

Dalam sesi tanya jawab dengan wartawan, Jokowi mengungkapkan keinginannya untuk segera merealisasikan kerja sama dengan Korsel dalam hal industri kreatif.

Jokowi melihat Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang industri kreatif. Ia tidak sabar melihat bagaimana hasil kerja sama dua negara tersebut.

(baca: Di Hadapan Para Ahli di Korsel, Jokowi Cerita soal "Blusukan")

"Semakin melihat, saya semakin tahu bahwa kita ini mempunyai potensi besar di bidang ini," ujar Jokowi.

Ia menyebut, ada banyak kebudayaan tanah air yang dapat diharmonisasikan ke dalam industri kreatif. Salah satunya cerita kerajaan-kerajaan atau cerita kepahlawanan yang kurang terpublikasi.

Jika dikembangkan ke arah itu, Jokowi berharap bukan hanya ekonomi yang terbangun Pembangunan karakter manusia Indonesia juga bisa dilakukan.

(baca: Hari Ketiga di Korea, Jokowi Nonton K-Pop dan Terima Dua Penghargaan)

"Artinya kita jadi cinta tradisi kita, cinta kepada identitas kita sendiri. Karena hal-hal berkaitan dengan tradisi, kejujuran, integritas, akan sangat bagus bila kita angkat," ujar Jokowi.

Jokowi belum mau bicara soal kapan kira-kira industri kreatif tanah air dapat berpengaruh besar bagi pembangunan ekonomi manusia. Jokowi hanya menekankan, hal baik harus secepatnya dimulai.

"Yang paling penting dimulai dulu. Kita sudah lama tidak memberikan prioritas kepada pengembangan industri kreatif kita," ujar Jokowi.

Selain mengunjungi MBC, Jokowi juga sempat singgah di "CJ Creative Center for Convergence Culture" atau yang lebih populer dengan sebutan CJ Creative Culture.

Lembaga itu merupakan inkubator untuk mendorong kerja sama antara pemerintah dan swasta untuk mendukung pendirian usaha kecil menengah dan wirausahawan masuk ke perekonomian global.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com