Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menlu Nyatakan Proses Pembebasan Penyanderaan Abu Sayyaf Selesai

Kompas.com - 13/05/2016, 20:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi secara resmi menyerahkan keempat warga negara Indonesia yang sebelumnya disandera kelompok bersenjata Abu Sayyaf kepada keluarga.

"Dengan ini proses pembebasan semua WNI yang disandera di Perairan Filipina Selatan telah selesai," ujar Retno dalam acara penyerahan empat ABK kapal tunda Henry kepada keluarga di Kantor Kemenlu, Jumat (13/5/2016).

Acara serah-terima tersebut berlangsung pukul 16.00 WIB. Hadir pula Riswandi selaku perwakilan dari PT Global Trans Energy Internasional, perusahaan pemilik kapal.

"Kami sudah berkomunikasi dengan pemerintah. Terima kasih kepada pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo, Ibu Menlu beserta jajarannya, Panglima TNI dan jajaranya dan semua pihak yang terlibat," ujar Riswandi.

Riswandi pun berjanji bahwa perusahaan akan memberi kompensasi sesuai undang-undang ketenagakerjaan. Ini sesuai dengan arahan Menteri Luar Negeri.

"Kompensasi akan kami berikan. Tapi saya tidak tahu berapa, ada bagian sendiri yang mengurus itu," ujar Riswandi.

Keempat ABK kapal tunda Henry disandera kelompok Abu Sayyaf saat berlayar menarik tongkang Christy kembali ke Tarakan, Kalimantan Utara, dari Cebu, Filipina.

Pembajakan terjadi di perairan timur bagian Sabah, Malaysia, Jumat (15/4/2016).

Saat dibajak, lima ABK lainnya, yakni Sembara Oktavian, Leonard Bastian, Rohaidi, Royke F Montolalu, dan Yohanis Serang, dapat menyelamatkan diri.

Sedangkan satu orang, yakni Lambas Simanungkalit (43), sempat tertembak oleh kelompok penyandera namun dapat diselamatkan.

Mereka bersembunyi setelah Yohanis Serang, ABK warga Kecamatan Tarakan Barat, Kota Tarakan, Kalimantan Utara, curiga melihat kapal cepat dengan penumpang menenteng senjata api melaju kencang ke arah kapal tunda Henry.

Setelah itu mereka kemudian diselamatkan Angkatan Laut Malaysia.

Kompas TV Detik-Detik Penyerahan Sandera WNI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com