JAKARTA, KOMPAS.com - Ibu Negara Iriana Joko Widodo meminta para istri kepada daerah dan wakil kepala daerah untuk lebih aktif berinteraksi dengan masyarakat agar mengetahui apa yang menjadi kebutuhan dan keluhan warga.
Iriana berharap, melalui organisasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), para istri pejabat lebih rajin turun ke lapangan dan bertatap muka dengan masyarakat.
"Ibu-ibu akan berkegiatan selama 5 tahun ke depan harus mendatangi satu-satu kabupaten/kota, supaya tahu keluhan masyarakat. Apalagi potensi PKK banyak kegiatan," ujar Iriana saat bersilahturahim dengan istri-istri kepala daerah di Kemendagri, Jakarta, Jumat (8/4/2016).
Selain itu, Iriana juga meminta para istri pejabat daerah mampu menguasai seluruh kegiatan di PKK dan mengetahui program-program dari kelompok kerjanya.
Istri-istri kepala daerah, kata Iriana, harus bisa menjadi figur penggerak kegiatan PKK sebagai mitra Pemerintah dalam menyejahterakan masyarakat.
"Ibu-ibu harus menguasai kegiatan yang ada di PKK supaya tahu kerja-kerja apa saja yang bisa dilakukan," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, ketua tim penggerak PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo mengatakan bahwa organisasi PKK lahir karena kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu, ia menekankan bahwa setiap istri kepala daerah dan wakil kepala daerah memiliki tanggung jawab untuk menjalankan 10 program PKK.
"PKK lahir karena kebutuhan masyarakat. Gerakan ini merupakan mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena itu kita wajib menjalankan 10 program PKK," kata Erni.