Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Uno Diingatkan Anak-Anaknya agar Tak Korupsi

Kompas.com - 03/04/2016, 11:23 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus korupsi yang sedang menjerat Mohamad Sanusi menjadi peringatan bagi sesama bakal calon gubernur DKI Jakarta dari Partai Gerindra, yang Sandiaga Uno, untuk menghindari kasus serupa.

Usai lari pagi di Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta, Minggu (3/4/2016), Sandiaga yang didampingi istrinya Nur Asia, menuturkan bahwa ia kerap diingatkan keluarga, termasuk anak-anaknya, agar menghindari korupsi.

"Anak-anak saya bilang, 'Pa, sekarang kan nyalon, nanti nggak boleh (korupsi),'" kata Sandiaga menirukan pesan anak-anaknya.

Sandi yang pagi ini menyapa warga di BKT juga diingatkan oleh warga. Mereka mengingatkan agar para bakal calon tetap komitmen untuk tidak korupsi jika kelak terpilih. 

"Tadi ada juga warga bilang biasanya kalau nyalon di depan baik, tapi di belakang nggak. Ini keprihatinan warga," ujar Sandi.

Ia menyatakan dengan tegas bahwa dirinya mendukung penuh langkah KPK dalam memberantas korupsi. Baginya, tidak ada kompromi untuk korupsi.

"Korupsi itu sudah jadi kanker bagi Indonesia, saya dari dunia usaha paham mengapa ekonomi kita tidak berkembang, itu karena praktik-praktik semacam ini," jelas Sandiaga.

Sandiaga Uno menjadi bakal calon kuat dari Gerindra setelah Sanusi tertangkap tangan oleh KPK pada Kamis malam lalu terkait tuduhan korupsi. Selain Sandiaga Uno dan Sanusi, nama lain yang masuk bursa penjaringan Gerindra antara lain anggota DPR RI Biem Benjamin, Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik (kakak Sanusi), Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Sekretaris Daerah Saefullah, dan mantan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com