Setelah kejadian seorang penyanyi dangdut menjadikan Pancasila sebagai bahan candaan dalam sebuah acara televisi, MPR RI merasa memiliki tanggung jawab lebih berat untuk mensosialisasikan Pancasila yang terdapat dalam Empat Pilar MPR RI.
Empat Pilar MPR RI tersebut terdiri dari Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, UUD NRI 45 sebagai konstitusi serta ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk negara, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara.
Oleh sebab itu, MPR RI berkeinginan lebih giat lagi untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR RI ke seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Salah satunya sosialisasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Gedung Nusantara V, Komplek MPR/DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (29/03/2016).
Dalam acara yang sekaligus Pelantikan Pengurus Baru Dewan Masjid Indonesia Kota Jakarta Selatan ini dihadiri oleh Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid yang menyampaikan materi Sosialisasi Empat Pilar kepada para pengurus dan anggota DMI Kota Administrasi Jakarta Selatan.
Menurut Hidayat, Indonesia tidak terlepas dari peran para kyai dan umat Islam. Seperti halnya jenderal pertama Indonesia, yaitu Jenderal Soedirman yang dipanggil ‘Pak Kyai’. Dan juga anggota BPUPKI yang banyak beranggotakan para kyai.
“Indonesia dengan segala yang ada di dalamnya, seperti UUD, Pancasila, dan lain sebagainya, sesungguhnya memang tidak terlepas dari peran para kyai kita, peran para ulama kita, peran umat Islam dan para pejuangnya, tentu bersama komponen yang lain, ” ujar Hidayat yang mengutip pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
Bukti lain bahwa Islam menjadi bagian dalam kemerdekaan Indonesia terdapat dalam pembukaan UUD 1945 alenia ketiga yang berbunyi : ‘Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya.’
Kalimat tersebut menjadi bukti bahwa para pendiri bangsa ini yakin bahwa kemerdekaan tidak hanya perjuangan secara fisik saja, tetapi ‘atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa’.
Walaupun Islam mengambil peran cukup besar dalam kemerdekaan Indonesia, para kyai dan ulama pada masa kemerdakaan juga sudah mementingkan persatuan. Hal tersebut terbukti dari perubahan Piagam Jakarta menjadi Pancasila karena sila pertama, yang sebelumnya berbunyi ‘Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.
Perubahan tersebut disepakati bersama oleh para kyai dan ulama beserta perwakilan agama pada saat itu menjadi ‘Ketuhanan Yang maha Esa’. Tuhan Yang Maha Esa
“Hal tersebut diberikan tafsir oleh para kyai kita waktu saat itu, maksud daripada Ketuhanan Yang Maha Esa adalah tauhid. Itu adalah aqidah,” ujar Hidayat.
DMI sendiri adalah organisasi yang lebih banyak membidangi masjid seluruh Indonesia. Hampir seluruh masjid di Indonesia menjadi bagian dari organinsasi ini.
Masjid sendiri sebagai simbol peradaban umat Islam di dunia. Masjid dapat menjadi temapt awal membangun NKRI. Melalui acara ini, diharapkan DMI dapat membantu Sosialisasi Empat Pilar MPR RI dari masjid-masjid di seluruh Indonesia. (Adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.