Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon: Yang Menang Pilgub DKI Jokowi, Bukan Ahok

Kompas.com - 24/03/2016, 11:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai, wacana agar partai politik bersatu untuk melawan Basuki Tjahaja Purnama dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 berlebihan.

Fadli mengingatkan bahwa Ahok menjadi gubernur bukan karena dipilih secara langsung oleh masyarakat DKI Jakarta, melainkan menggantikan Joko Widodo yang terpilih sebagai presiden.

"Kemarin yang memenangkan Pilgub DKI itu Jokowi, bukan dia," kata Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2016).

Fadli meyakini, tanpa parpol yang bersatu, pasti Ahok akan kalah dalam persaingan.

Dia menilai, elektabilitas mantan Bupati Belitung Timur itu di Ibu Kota masih tergolong rendah.

"Waktu dia dicalonkan, dia itu ditolak oleh Pak Jokowi maupun Bu Megawati. Kalau wakilnya bukan Ahok, kemenangan Jokowi bisa lebih besar," ujar Wakil Ketua DPR ini.

Fadli juga mengingatkan Ahok mengenai perjuangan Gerindra yang mengusungnya berpasangan dengan Jokowi.

Tanpa Gerindra, lanjut Fadli, Ahok tidak akan bisa seperti sekarang ini.

"Jadi dia tidak perlu jadi Malin Kundang," kata Fadli.

Gerindra sendiri, lanjut Fadli, saat ini masih terus menggodok calon yang akan diusung untuk melawan Ahok.

Dalam waktu dekat, DPD Gerindra DKI Jakarta akan menyerahkan hasil penjaringannya kepada DPP.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto akan memutuskan siapa calon terbaik yang akan diusung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com