Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Datangi Rumah Duka Sulistyo

Kompas.com - 15/03/2016, 12:14 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mendatangi rumah duka Ketua Umum PB Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Sulistyo, Selasa (15/3/2016), di Semarang untuk melayat.

Dengan didampingi sang istri, Ani Yudhoyono dan putra keduanya, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas), SBY memasuki rumah duka yang beralamat di Jalan Karangingas Raya Nomor 8, Tlogosari Kulon, Semarang.

Kedatangan SBY beserta keluarga ke rumah duka sekitar pukul 11.25 WIB, langsung disambut perwakilan keluarga, tak berselang lama dengan kedatangan jenazah Sulisyto sekitar pukul 11.30 WIB.

(baca: Ganjar: Sulistiyo, Dharma Bhaktimu Akan Selalu Dikenang...)

Deretan karangan bunga duka cita atas meninggalnya Sulistyo yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Jawa Tengah, juga sudah memenuhi sekitar rumah duka.

Berbagai karangan bunga tanda duka itu, di antaranya dari Presiden Joko Widodo dan keluarga, SBY dan keluarga, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, dan para pejabat lainnya.

Tak berselang lama setelah kedatangan jenazah Sulistyo, shalat jenazah langsung dilakukan dipimpin oleh Gus Lukman, sekitar pukul 11.35 WIB, diikuti para pejabat dan tokoh masyarakat yang hadir.

(baca: Anies Baswedan: Sulistyo Tidak Sakit Sebelum Tewas)

Di rumah duka, tampak sejumlah pejabat, seperti Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo, Wakil Gubernur Jateng Heru Sudjatmoko, dan Sekda Jateng Sri Puryono.

Jenazah Sulistyo semula akan dimakamkan di Semarang. Namun, atas permintaan orang tuanya, jenazah akan dimakamkan di tanah kelahirannya, Banjarnegara, dan diberangkatkan dari Semarang pukul 12.00 WIB.

Sulistyo meninggal dalam peristiwa korsleting listrik di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (RSAL) Mintoharjo, Jakarta, Senin, sekitar pukul 13.10 WIB.

Sulistyo yang juga mantan Rektor IKIP PGRI Semarang (sekarang Upgris) berada di RSAL Mintoharjo, Jakarta, untuk terapi oksigen murni (hiperbarik) yang ternyata baru kali pertama dijalaninya.

Salah satu pendiri Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) itu, lahir di Banjarnegara, 12 Februari 1962 dan wafat pada usia 54 tahun. Ia meninggalkan seorang istri, yakni Halimah, dan dua orang anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

SYL Mengaku Tak Pernah Dengar Kementan Bayar untuk Dapat Opini WTP BPK

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Draf RUU Penyiaran: Lembaga Penyiaran Berlangganan Punya 6 Kewajiban

Nasional
Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNPB: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com