Untuk itu, dia menilai gubernur Banten mendatang harus mampu meminimalkan kesenjangan tersebut. (Baca: Tantowi: Seharusnya Kawasan China Benteng Bisa Saingi Melaka).
“Tantangan Banten yang nyata adalah soal kesenjangan antar-kawasan sehingga ini seperti membelah Banten jadi dua, di mana ada daerah yang makmur dan miskin," kata Tantowi dalam keterangannya, Jumat (4/3/2016) malam.
Menurut anggota Komisi I DPR itu, kesenjangan di Banten sebenarnya dapat diminimalkan melalui optimalisasi potensi sumber daya manusia yang ada, salah satunya di bidang olahraga.
"Pada perkembangannya, secara sosiologis, keduanya seakan memiliki stereotype masing-masing. Makanya, ikon baru harus hadir dan itu bisa melalui olahraga yang diterima semua kalangan," kata dia.
Wasekjen DPP Partai Golkar hasil Munas Riau itu mengaku terinspirasi kepiawaian tokoh dunia asal Afrika Selatan, Nelson Mandela, dalam meminimalkan kesenjangan sosial.
Nelson pun memanfaatkan olahraga untuk itu. "Nelson Mandela mampu menyatukan perbedaan warna kulit di Afrika Selatan dengan membentuk tim rugbi yang diisi pemain kulit hitam dan putih," ujar dia.
Untuk mewujudkan keinginannya, Tantowi mengaku telah menjalin komunikasi dengan sejumlah tokoh olahraga di Banten, seperti pelatih Persita U-21 Wiganda Saputra, dan mantan striker Timnas Indonesia, Ilham Jaya Kesuma.
Menurut dia, dari komunikasi yang dilakukan itu, mereka siap mendukung upaya peningkatan potensi masyarakat, khususnya di bidang olahraga. (Baca: Maju di Pilkada Banten, Tantowi Jalin Komunikasi dengan Parpol Lain)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.