JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Kehormatan Dewan akan memverifikasi laporan yang disampaikan Lembaga Bantuan Hukum Asosiasi Perempuan Indonesia untuk Keadilan (LBH APIK).
Lembaga itu sebelumnya melaporkan politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, atas kasus dugaan pemukulan yang dilakukan terhadap staf ahlinya, Dita Aditia.
"Kita akan verifikasi. Cuma, karena ini sudah masuk ranah hukum, maka MKD akan berkoordinasi dengan penyidik untuk meminta bahan yang dibutuhkan," kata Wakil Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (2/2/2016).
Ia menjelaskan, setelah laporan yang dibuat rampung diverifikasi dan dinyatakan lengkap, maka MKD akan menggelar rapat pimpinan, guna menentukan jadwal pemanggilan. (baca: Masinton Dikenal Protektif terhadap Staf Ahlinya)
"Menurut tata beracara, pelapor dulu yang dipanggil baru Masinton," ujarnya.
Kasus dugaan pemukulan yang dilakukan Masinton terhadap Dita terjadi pada 21 Januari 2016. Selain ke MKD, kasus ini juga sudah dilaporkan Dita ke Bareskrim Polri, Sabtu (30/1/2016) lalu.
Menurut Direktur LBH APIK, Ratna Bantara Mukti, kasus kekerasan yang dialami Dita bukan kali itu saja terjadi. Kasus serupa terjadi pada 17 November 2015 lalu di apartemen Dita.
"Saat itu ada kekerasan fisik juga, dicekek, dijorokin ke dinding, HP-nya dibanting dan sempat juga memanggil sekuriti untuk mengamankan," ujar Ratna di Kompleks Parlemen, Selasa (2/2/2016).
Dari pengakuan yang diterima Ratna, saat itu Dita tidak bisa masuk kerja karena sedang ada urusan perkuliahan. (baca: Hanya Teman Kerja, Dita Mengaku Masinton Cemburuan)
Dita telah meminta izin kepada Masinton. Namun, bukannya memberikan izin, Masinton justru marah dan menyambangi apartemen Dita di MTH Square.
Namun, kasus itu akhirnya tidak dilaporkan ke aparat berwajib. Pasalnya, selama ini sudah ada hubungan baik yang dijalin keduanya.
Selain itu ada kekhawatiran dari Dita, yakni akan kehilangan pekerjaan jika kasus tersebut dilaporkan.
Masinton membantah telah memukuli staf ahlinya, Dita. Kendati demikian, Masinton mengakui adanya insiden yang menyebabkan Dita mengalami luka memar di bagian wajahnya. (baca: Dua Versi Cerita dalam Kasus Pemukulan Staf Masinton)
"Kalau dibilang saya mukul, enggak benar banget itu," kata Masinton saat dihubungi Kompas.com, Sabtu malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.