Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Institute: Pembangunan Infrastruktur Berperan Turunkan Angka Kemiskinan

Kompas.com - 19/01/2016, 16:19 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil kajian yang dilakukan Megawati Institute menyatakan telah terjadi penurunan indeks kesengsaraan di Indonesia selama 2015.

Selain didukung rendahnya tingkat inflasi, penurunan angka kemiskinan juga dinilai sebagai dampak positif dari program pembangunan infrastruktur yang gencar dilakukan pemerintah.

"Indeks pembangunan kita makin bagus, yang diukur dari apa yang kita sebut sebagai misery index. Hal ini dilihat dari dua unsur, yaitu angka pengangguran dan inflasi," ujar Direktur Megawati Institute Arif Budimanta di Jakarta, Selasa (19/1/2016).

Menurut Arif, program pembangunan infrastruktur yang sedang berjalan telah menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar.

Meski sebelumnya tingkat pengangguran terbuka meningkat, terjadi peningkatan jumlah pekerja dalam bidang konstruksi.

Misery indeks, atau indeks kesengsaraan, merupakan indikator ekonomi yang dihitung dengan menambah tingkat pengangguran dengan tingkat inflasi.

Kedua indikator tersebut dianggap menimbulkan biaya sosial bagi negara. Adapun, misery indeks pada tahun 2015 mencapai 11,07. Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan tahun 2014, di mana misery indeks mencapai 14,30.

Semakin rendah misery indeks, maka akan semakin kuat daya beli masyarakat.

"Kalau indeks makin ke bawah angkanya, maka orang makin senang. Dengan inflasi yang terjaga, maka daya beli juga terjaga, orang bisa saving, bisa membeli di luar kebutuhan utama dan seterusnya," kata Arif.

Lebih lanjut, menurut Arif, yang menjadi tantangan selanjutnya adalah menggerakkan seluruh kebijakan pembangunan, proyek, dan investasi yang masuk dapat menyerap tenaga kerja sebesar-besarnya.

Hal itu termasuk kerja infrastruktur yang dilakukan kabupaten/kota dan provinsi, agar lebih diarahkan kepada padat karya yang berprinsip pada local resources base.

Berdasarkan riset, kata Arif, penggunaan padat karya dapat menaikan serapan tenaga kerja hingga 10 persen lebih tinggi.

"Belum lagi multiplier effect terhadap penggerak ekonomi di wilayah tersebut, kontraktornya lokal, bahan baku lokal, plus tenaga kerja lokal, jadi berputar di situ saja," kata Arif yang juga staf khusus Menteri Keuangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasdem Siapkan Sejumlah Nama untuk Pilkada Jabar, Ada Muhammad Farhan dan Saan Mustopa

Nasional
Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Kemensos Bantu 392 Lansia Operasi Katarak Gratis di Aceh Utara

Nasional
Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Anggota DPR Sebut Tak Ada soal Dwifungsi TNI dalam RUU TNI

Nasional
Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Buka Sekolah Pemimpin Perubahan, Cak Imin Harap PKB Tetap Kontrol Kinerja Eksekutif-Legislatif

Nasional
KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

KPK Cegah 2 Orang Bepergian ke Luar Negeri Terkait Kasus di PGN

Nasional
DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

DKPP Lantik 21 Tim Pemeriksa Daerah PAW dari 10 Provinsi

Nasional
Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Ahmad Sahroni dan Pedangdut Nayunda Nabila Jadi Saksi di Sidang SYL Besok

Nasional
Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Pertamina Bersama Komisi VII DPR Dukung Peningkatan Lifting Migas Nasional

Nasional
KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

KPK Nyatakan Hakim Agung Gazalba Bisa Disebut Terdakwa atau Tersangka

Nasional
Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Gelar Rapat Persiapan Terakhir, Timwas Haji DPR RI Pastikan Program Pengawasan Berjalan Lancar

Nasional
Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Kemenhan Tukar Data Intelijen dengan Negara-negara ASEAN untuk Tanggulangi Terorisme

Nasional
Hari Ke-17 Keberangkatan Calon Haji: 117.267 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 20 Orang Wafat

Hari Ke-17 Keberangkatan Calon Haji: 117.267 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 20 Orang Wafat

Nasional
Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

Eks Gubernur Babel: Kekayaan Alam dari Timah Berbanding Terbalik dengan Kesejahteraan Masyarakat

Nasional
Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

Ditemani Menko Airlangga, Sekjen OECD Temui Prabowo di Kemenhan

Nasional
Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

Megawati Diminta Lanjut Jadi Ketum PDI-P, Pengamat: Pilihan Rasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com