JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah meringkus enam anggota jaringan teoris Santoso, Kamis (31/12/2015) kemarin.
Menurut Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Suharsono, satu di antaranya pernah menyembunyikan Santoso di kediamannya.
"AP, 38 tahun asal Lage, Poso. (Perannya) pendukung logistik dan pernah sembunyikan Santoso di rumahnya," ujar Suharsono, Jumat (1/1/2015).
Adapun peran kelima anggota lainnya yang diringkus, di antaranya DR (25 tahun) asal Labuan, Poso sebagai pendukung logistik. SUB (30 tahun) asal Tojo Tauna sebagai tim logistik dan R alias A (19 tahun) asal Poso Kota sebagai kurir logistik.
Sementara dua anggota lainnya, yaitu S alias T (40 tahun) asal Soyo Jaya dan SUP alias L (28 tahun) asal Kendal, Jawa Tengah tak dibeberkan secara rinci mengenai peran keduanya.
"Keenam orang tersebut ditangkap di daerah Poso, Malino dan Ampana," kata Suharsono.
Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen Agus Rianto, memastikan enam orang tersebut adalah bagian dari jaringan teroris Santoso.
Agus menuturkan, secara umum peran keenamnya adalah sebagai pendukung logistik dan mengetahui persembunyian Santoso.
Namun, untuk peran lebih lanjut ia mengatakan masih dilakukan pendalaman oleh pihak Detasemen Khusus (Densus) 88.
"Kan harus kami lakukan pendalaman. Kami punya waktu sesuai dengan Undang-Undang itu 7x24 jam untuk mengetahui lebih jauh lagi keterlibatan mereka," kata Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.