Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudutkan Bos Freeport, Politisi PPP Zainut Tauhid Sebut Ada Jebakan untuk Setya Novanto

Kompas.com - 03/12/2015, 20:30 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Zainut Tauhid, menilai ucapan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin seolah-olah ingin menjebak Ketua DPR Setya Novanto dan pengusaha M Riza Chalid untuk meminta saham. Hal itu diketahui melalui transkrip pembicaraan.

Menurut Zainut, dalam lembar transkrip halaman 14-25, Maroef cenderung lebih sedikit berbicara. Dialog percakapan lebih banyak dilakukan oleh Novanto dan Chalid.

Namun, meski tidak banyak berbicara, menurut Zainut, ada kata-kata Maroef yang menimbulkan pertanyaan. (Baca: Diajak Bertemu, Bos Freeport Ungkap Setya Novanto Punya Kepentingan Bisnis)

"Pak Maroef melakukan upaya memancing pembicaraan pada halaman 14 ada kata-kata 'coba tolong dimatangkan mengenai saham'," ujar Zainud dalam sidang MKD di Gedung DPR RI, Jakarta, Kamis (3/12/2015).

Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu kemudian mempertanyakan alasan dan motif Maroef mengenai kata-kata yang dianggap mengarah pada pembicaraan soal saham itu.

Bahkan, dalam salah satu pembicaraan, kata Zainut, Maroef menyinggung soal lobbyist. (Baca: Maroef: Saya Risih, Ketua DPR Intens Sekali Bicara Politik dengan Pengusaha

"Kalau saya analisis, pertanyaan Bapak mengandung unsur 'jebakan batman'," kata Zainut.

Maroef kemudian menjawab tanggapan Zainut tersebut. Ia membantah jika disebut telah melontarkan pernyataan yang dengan sengaja menjebak Novanto.

"Saya keberatan jika disebut sebagai jebakan batman. Ini bukan mancing atau menjebak, ini tanggapan, memang saya berikan tanggapan singkat," kata Maroef. (Baca: Maroef Akui Riza Chalid Sebut Saham Akan Dibagi ke Presiden dan Wapres)

Maroef menjelaskan bahwa yang ia sebut sebagai lobbyist adalah Setya Novanto dan Riza Chalid.

Sementara itu, mengenai motif merekam pembicaraan, Maroef mengatakan, hal itu dilakukan karena merasa ada hal-hal yang tidak patut dibicarakan oleh kedua lawan bicaranya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Hadapi Pesatnya Persaingan Ekonomi dan Teknologi, Gus Halim Ajak Pegiat Desa Tingkatkan SDM

Nasional
Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Saat Megawati Tantang Penyidik Harun Masiku untuk Menghadap...

Nasional
Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan 'All Out'

Jokowi Dinilai Tetap Akan Miliki Pengaruh pada Pilkada 2024, Gibran Akan "All Out"

Nasional
Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Duga Jadi Sasaran KPK, Megawati Dinilai Lempar Sinyal Sudah Tak Sejalan dengan Pemerintah

Nasional
Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Perayaan Tahun Baru Islam, Menag Berharap Jadi Inspirasi untuk Perbaikan Diri

Nasional
Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR  Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Kisruh Sirekap, Ketua Komisi II DPR Usul Negara Siapkan Gawai untuk KPPS pada Pilkada 2024

Nasional
Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Kaesang Digadang-gadang Maju Pilkada Jakarta, Peneliti BRIN: Ini Bukan Kelas Berat Lawan Kelas Bulu...

Nasional
Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Jelang Pilkada, Sirekap KPU Diminta Lebih Cerdas dan KPPS Bisa Koreksi Data

Nasional
Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Kapolda Sumbar Dinilai Tak Terima Kritik Terkait Kasus Kematian Afif Maulana

Nasional
DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

DPR: Jika KPU Gagal Jelaskan soal Sirekap, Tak Usah Pakai di Pilkada

Nasional
DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

DPR Bakal Panggil KPU Bahas Evaluasi Sirekap Jelang Pilkada 2024

Nasional
Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Sentil Kaesang, Peneliti BRIN: Karier Itu Tak Bisa Lompat, Pak Jokowi Saja Mulai dari Solo Dulu

Nasional
Mencari Demokrasi Indonesia

Mencari Demokrasi Indonesia

Nasional
Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Jadwal Kegiatan Paus Fransiskus Saat Berkunjung ke Indonesia

Nasional
SYL Bacakan Pleidoi: Menangis, Minta Dibebaskan hingga Putar Video Arahan Jokowi

SYL Bacakan Pleidoi: Menangis, Minta Dibebaskan hingga Putar Video Arahan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com