Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Bentrok Massa di Aceh Singkil Versi Kapolri

Kompas.com - 13/10/2015, 23:02 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bentrok antarkelompok warga di Desa Dangguran, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil, Selasa (13/10/2015), mengakibatkan seseorang meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka. Satu bangunan yang digunakan sebagai rumah ibadah juga dibakar dalam rentetan peristiwa tersebut.

Kepala Polri Jenderal Polisi Badrodin Haiti mengatakan, peristiwa tersebut berawal dari adanya organisasi masyarakat yang tidak puas atas kesepakatan antara pemerintah daerah setempat dan kelompok masyarakat soal 21 gereja yang izinnya dianggap bermasalah. Sesuai rencana, pemerintah akan membongkar gereja pada 19 Oktober 2015 mendatang.

"Rupanya, perwakilan masyarakat (yang turut dalam kesepakatan dengan pemerintahan setempat) itu tidak diakui oleh masyarakat (organisasi masyarakat) yang tidak puas itu," ujar Badrodin di rumah dinasnya, Jalan Pattimura, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (13/10/2015).

Kemudian, Selasa pagi, sekitar pukul 08.00 WIB, lebih kurang 500 orang dari organisasi masyarakat kemudian berkumpul di dekat Masjid Lipat, Desa Kajang Bawah, Kecamatan Simpang Kanan, Kabupaten Aceh Singkil. Pukul 10.00 WIB, massa yang terdiri dari ratusan orang serta menggunakan sepeda motor dan mobil bak terbuka bergerak ke sejumlah rumah ibadah yang dipermasalahkan itu.

Di tengah jalan, massa dihalau anggota kepolisian dan TNI. Massa pun berpencar ke berbagai arah. Sebagian besar massa bergerak ke Gereja Huria Kristen Indonesia (GHKI) di Desa Suka Makmur, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil. Massa membakar gereja tersebut.

Badrodin melanjutkan, massa tersebut kemudian bergerak lagi ke Desa Dangguran untuk membakar gereja yang lain. Namun, gereja selanjutnya itu rupanya telah dijaga masyarakat. Bentrokan kedua kelompok tidak terhindarkan. Saat itulah, korban tewas dan luka berjatuhan.

"Langkah Polri adalah memperkuat keamanan di sana dengan satu satuan setingkat kompi (SSK) Brimob. Ada yang sudah berangkat dari Aceh menuju Singkil," ujar Badrodin.

Kepolisian belum menetapkan seorang pun sebagai tersangka. Namun, sebanyak 20 orang dari pihak organisasi masyarakat telah diamankan untuk diperiksa secara intensif.

Dari 20 orang yang ditangkap, lanjut Badrodin, polisi juga menyita sejumlah barang bukti, yakni 20 sepeda motor, 3 mobil pick-up untuk mengangkut massa, 3 mobil Colt Diesel, serta kapak, bambu runcing, kelewang, dan bom molotov. Selain itu, polisi juga memiliki rekaman video bentrokan yang menampilkan orang per orang.

"Saya menyesalkan terjadinya penyelesaian dengan pembakaran seperti itu. Oleh karena itu, Polri akan menegakkan hukum. Saya juga mengimbau masyarakat untuk bisa menahan diri, jangan sampai terpancing provokasi. Saya berharap semua bisa menahan diri," ujar Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com