Dalam komunikasi itu, Jokowi pun sempat menyatakan Indonesia siap bekerja sama dengan PNG dalam mempercepat pembebasan sandera mengingat penyanderaan sudah memasuki hari ketujuh.
"Saya mengkhawatirkan keselamatan dari kedua sandera WNI tersebut. Saya harap otoritas PNG terus memberikan informasi mengenai perkembangan situasi di lapangan," kata Presiden.
Pada Kamis malam, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengaku sudah mendengar adanya kabar pembebasan itu. Namun, dua WNI yang dibebaskan itu masih berada di dalam hutan bersama dengan militer PNG.
Pada hari ini, kedua WNI yang bernama Badar dan Sudirman itu pun dibawa ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Vanimo, PNG.
"Saya sudah bicara dengan dua WNI itu. Mereka dalam kondisi sehat," kata Retno seusai bertemu Presiden Jokowi di Istana kepresidenan, Jumat siang.
Kementerian Luar Negeri masih mendalami motif di balik penyanderaan itu. Retno mengaku sudah bisa mengindentifikasi pelaku penyanderaan itu. Akan tetapi, Pemerintah Indonesia bersama otoritas di PNG masih berkomunikasi untuk melakukan upaya-upaya lanjutan untuk mengusut kasus ini.
"Perintah Presiden diminta untuk segera mendalami kasus ini," kata dia.