Kapolda Papua, Irjen Polisi Paulus Waterpauw, menjelaskan bahwa tim perunding dari Indonesia yang berusaha menemui pelaku penculikan bahkan menerima ancaman.
"Tim kami mendapat tekanan, diancam oleh kelompok penyekap. Jadi (perundingan untuk membebaskan dua WNI) tak bisa dilanjutkan," kata Waterpauw kepada wartawan BBC Indonesia, Mohamad Susilo.
"Ancamannya tim akan ditembak," ungkap Waterpauw.
Tim ini terdiri dari tiga kepala suku di perbatasan antara Papua dan Papua Niugini yang didampingi beberapa perwira polisi.
Meski belum berhasil, tim Indonesia mendapatkan foto bahwa dua WNI, Hasanuddin dan Badar, memang dipastikan disekap oleh kelompok bersenjata di lokasi yang masuk wilayah Papua Niugini.
Waterpauw mengatakan keduanya ditangkap oleh apa yang disebut sebagai kelompok kriminal bersenjata sejak akhir pekan lalu.
Ada tiga WNI lain dalam insiden ini, satu mengalami luka tembak, dua melarikan diri dan sekarang dalam keadaan aman. Sedang dua lagi -Hasanuddin dan Badar- ditangkap dan belakangan diketahui dibawa masuk ke Papua Nugini.
Polda Papua bersama pihak-pihak terkait melakukan pengejaran, tapi upaya ini tak bisa diteruskan karena pelaku penculikan membawa Hasanuddin dan Badar ke wilayah Papua Niugini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.