Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Depan WNI di Doha, Jokowi Sebut Tidak Ada Pembatalan Kereta Cepat

Kompas.com - 15/09/2015, 04:07 WIB
Andy Riza Hidayat

Penulis

DOHA, KOMPAS.com- Presiden Joko Widodo memastikan tidak ada pembatalan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung. Proyek itu akan dibangun jika hitung-hitungannya tepat dengan mengedepankan kepentingan nasional. Saat ini pemerintah menunggu pihak-pihak yang berminat membangun proyek itu dengan hitungan yang pas. 

Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat bertemu warga Indonesia di Kantor Kedutaan Besar RI di Doha, Qatar. "Siapa bilang proyek kereta cepat Jakarta-Bandung dibatalkan. Tidak. Hanya saja hitung-hitungan kereta belum pas," kata Presiden Jokowi di depan ratusan WNI di Doha, Qatar, Senin (14/9/2015) malam waktu setempat atau Selasa (15/9) waktu Indonesia Barat.

Presiden menyampaikan, investor yang berminat, bisa memaparkan proposalnya. Hitungan modalnya dari mana, bagaimana hitungan itu dijalankan, bagaimana kalau dibuat kerja sama dengan badan usaha milik negara, bagaimana kandungan bahan lokal, pengembalian modal dapat berlangsung berapa lama, lalu berapa harga tiket penumpang. (Baca: Ini Pernyataan Presiden Jokowi soal Kereta Cepat)

Syarat yang tidak boleh dilanggar, kata Presiden, pembangunan proyek itu tidak akan menggunakan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), tidak memakai jaminan pemerintah, dan menyerahkan proyek itu sebagai urusan bisnis antar pelaku, swasta dengan BUMN. (Baca: Jonan: Kita Sarankan Jakarta-Bandung Tidak Perlu Pakai Kereta Cepat!)

Presiden tidak ingin keputusan pemerintah hanya karena takut oleh negara-negara pemilik modal dan teknologi. "Jangan hanya karena membawa modal dan teknologi, semuanya mengatur negara kita. Saya tidak mau," kata Jokowi.

Hadir di acara silaturahmi itu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi Sumber Daya Mineral Sudirmn Said, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani. (Baca: Pemerintah Resmi Hentikan Proyek Kereta Cepat, Jepang Kecewa)

Rino Saputra, warga Indonesia yang tinggal di Qatar menilai kedatangan Presiden Joko Widodo ke tiga negara Timur Tengah tepat. Sebab negara-negara Timur Tengah banyak memiliki modal. Jika pemerintah membutuhkan kedatangan investor, barangkali akan tertarik menanamkan modalnya di Indonesia. (NDY)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

Nasional
Ahmad Sahroni Disebut Kembalikan Uang Kementan Rp 820 Juta untuk NasDem Usai Diminta KPK

Ahmad Sahroni Disebut Kembalikan Uang Kementan Rp 820 Juta untuk NasDem Usai Diminta KPK

Nasional
Anak SYL Akui Terbiasa Terima Fasilitas Tiket Pesawat dari Kementan, Hakim: Tahu Tidak Itu Kebiasaan Buruk?

Anak SYL Akui Terbiasa Terima Fasilitas Tiket Pesawat dari Kementan, Hakim: Tahu Tidak Itu Kebiasaan Buruk?

Nasional
ICW Desak KPK Ajukan Banding Usai Hakim Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

ICW Desak KPK Ajukan Banding Usai Hakim Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

Nasional
MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

MA Tunggu Aduan KPK, Usai Meminta Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh Diperiksa

Nasional
KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

KY Dalami Putusan Hakim yang Bebaskan Gazalba Saleh di Putusan Sela

Nasional
Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Anak SYL Akui Usulkan Nama Isi Jabatan Eselon II di Kementan

Nasional
Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Tiga Kali, Hakim Agung Gazalba Saleh Lolos dari Jerat Hukum...

Nasional
Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Revisi UU MK: Upaya Kocok Ulang Hakim Konstitusi

Nasional
Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Kapolri Akan Temui Menko Polhukam di Tengah Isu Penguntitan Jampidsus oleh Densus

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

[POPULER NASIONAL] Kapolri dan Jaksa Agung Ditegaskan Sudah Bergandengan | Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Pertimbangan Hakim Tipikor Kabulkan Eksepsi Gazalba Dinilai Mengada-ada

Nasional
Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Ceritakan Operasi Ambil Alih Saham Freeport, Jokowi: Sebentar Lagi 61 Persen

Nasional
109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

109.898 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Saudi, 17 Orang Wafat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com