Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketum PBNU: Sesama Manusia Tak Boleh Bermusuhan, Kecuali terhadap Koruptor

Kompas.com - 19/08/2015, 21:55 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com — Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengingatkan pentingnya menjaga kerukunan hidup antar-sesama umat beragama. Ia menekankan, tak ada alasan bagi sesama manusia untuk bermusuhan hanya karena berbeda agama dan suku. Kecuali, kata dia, terhadap koruptor.

"Sesama manusia tidak boleh saling bermusuhan, kecuali terhadap para koruptor," kata Said saat memberikan kuliah umum kepada ratusan mahasiswa di Kampus IAIN Ambon, Rabu (19/8/2015).

Said mengungkapkan, keharmonisan antar-umat beragama telah diatur dalam Piagam Madinah.

"Telah diatur dalam Piagam Madinah tidak boleh ada permusuhan, kecuali kepada yang zalim. Tidak boleh ada permusuhan karena beda agama. Tidak boleh ada permusuhan kecuali yang melanggar hukum, pejabat yang korupsi, pelaku kriminal, pembunuh, perampok, pengedar narkoba, itulah musuh kita bersama," ujarnya.

Ia mengatakan, Nabi Muhammad SAW telah memberikan teladan yang harus dipertahankan, diperjuangkan, serta diteruskan oleh para ulama yang betul-betul paham Islam.

"Nah Islam seperti ini yang harus dipertahankan sehingga tidak memandang suku, agama, dan lainnya. Sikap ini tidak mungkin berhasil tanpa berbasis ilmu pengetahuan sehingga tidak muncul Islam liberalisme atau Islam kiri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com