Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Akan Surati DPR soal Rekam Jejak Sutiyoso

Kompas.com - 21/06/2015, 22:35 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Natalius Pigai mengatakan, Komnas HAM akan menyurati Komisi I DPR RI terkait rekam jejak Letjen (Purn) Sutiyoso dalam sejumlah kasus pelanggaran HAM. Komnas HAM memiliki sejumlah catatan yang akan disampaikan langsung secara tertutup jika diminta oleh Komisi I.

"Akan sampaikan secara langsung ke Komisi I, kalau diminta. Tapi diminta atau tidak, kami akan tetap sampaikan," ujar Natalius dalam diskusi di Jakarta, Minggu (21/6/2015).

Tak hanya kepada Komisi I, Komnas HAM juga akan menyerahkan sejumlah catatan dan rekam jejak Sutiyoso kepada Presiden Joko Widodo. Pigai enggan menyampaikannya secara terbuka dengan dalih menjaga kerahasiaan data Komnas HAM.

"Persoalan kasus Kudatuli (Kerusuhan 27 Juli 1998) dan track record dia tidak mungkin saya sampaikan terbuka. Kami akan sampaikan langsung catatan penting dari Komnas HAM," kata Pigai.

Ia mengatakan, catatan tersebut diberikan untuk mempertahankan Indonesia sebagai negara demokrasi yang bebas dari intervensi. Menurut dia, banyak pihak yang menyatakan Sutiyoso memiliki beban masa lalu dalam kasus HAM.

"Sutiyoso diduga banyak orang punya catatan kelam. Adanya indikasi negara pada kejahatan sipil," ujar dia.

Ia mengatakan, pencalonan Sutiyoso sebagai Kepala BIN melanggengkan tradisi masuknya tokoh militer atau eks pejabat militer dalam area sipil. Menurut dia, masyarakat perlu mewaspadai agar kekuatan militer tidak merasuk dalam lembaga-lembaga sipil. "Sutiyoso (jika dilantik) sebagai Kepala BIN harus memutus mata rantai itu," kata Pigai.

Jokowi sudah mengusulkan nama Sutiyoso ke DPR RI untuk menggantikan Marciano Norman sebagai Kepala BIN. Jokowi mengaku sudah memperhatikan banyak hal, baik rekam jejak maupun kompetensi Sutiyoso, sebelum mengambil keputusan.

Sutiyoso mengaku siap jika dipercaya karena merasa memiliki kemampuan di bidang intelijen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Mutasi Polri, Brigjen Suyudi Ario Seto Jadi Kapolda Banten, Brigjen Whisnu Hermawan Jadi Kapolda Sumut

Nasional
Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Pakar Hukum Minta Bandar Judi Online Dijerat TPPU

Nasional
Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Pemerintah Tak Bayar Tebusan ke Peretas PDN, Data Kementerian/Lembaga Dibiarkan Hilang

Nasional
Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Pimpinan Komisi VII Wanti-wanti Pengelolaan Tambang Ormas Rentan Ditunggangi Konglomerat

Nasional
745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

745 Personel Polri Dimutasi, Kadiv Propam Irjen Syahardiantono Naik Jadi Kabaintelkam

Nasional
Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Pesan Panglima TNI untuk Pilkada 2024: Jika Situasi Mendesak, Tugas Prajurit Melumpuhkan, Bukan Mematikan

Nasional
Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Pemerintah Akui Tak Bisa Pulihkan Data Kementerian/Lembaga Terdampak Peretasan PDN

Nasional
Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Pilkada 2024, TNI Siapkan Personel Cadangan dan Alutsista jika Situasi Mendesak

Nasional
Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Soal Anggota Dewan Main Judi Online, Johan Budi: Bukan Lagi Sekadar Kode Etik, tapi Sudah Pidana

Nasional
Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Belum Ada Pendaftar di Hari Pertama Pendaftaran Capim dan Dewas KPK

Nasional
Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Puan Bicara Peluang PDI-P Usung Kader Sendiri di Pilkada Jakarta, Sebut Banyak yang Menonjol

Nasional
Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko 'Deadlock'

Wasekjen PKB Ingatkan Duet Anies-Sohibul di Jakarta Berisiko "Deadlock"

Nasional
Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Soroti Minimnya Kamar di RSUD Mas Amsyar, Jokowi: Hanya 53, Seharusnya Bisa di Atas 100

Nasional
PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

PKB Belum Tentu Dukung Anies Usai PKS Umumkan Duet dengan Sohibul Iman

Nasional
Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Mantan Kabareskrim: Saya Tidak Yakin Judi Online Akan Terberantas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com