Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Polisi dan Wartawan Berebut Tempat Saat Uji Kelayakan Calon Kapolri...

Kompas.com - 16/04/2015, 12:10 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ruang rapat Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (16/4/2015), mendadak penuh karena uji kelayakan dan kepatutan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon kepala Polri. Wartawan dan polisi bahkan saling berebut tempat untuk menyaksikan Badrodin diuji oleh anggota Komisi III DPR.

Menurut pantauan Kompas.com, ruangan tempat uji kelayakan dan kepatutan disterilkan dari wartawan. Wartawan tidak bisa meliput langsung di ruangan tersebut, seperti rapat biasanya, dan harus melalui balkon di lantai dua. Namun, ternyata balkon juga sudah diisi oleh jajaran Polri, yang beberapa di antaranya berpangkat bintang satu. Petugas Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terlihat berjaga di awal barisan tempat duduk dan melarang wartawan untuk mengisi barisan yang sudah diduduki oleh jajaran Polri.

"Di sini saja, Pak. Sudah tidak bisa masuk ke dalam lagi, sudah penuh," kata salah satu petugas Propam yang berjaga di dekat pintu masuk balkon.

Sejumlah wartawan tak terima dengan sikap petugas Propam yang berjaga itu. "Kalau di Mabes Polri, boleh Bapak melarang kami masuk. Akan tetapi, ini di DPR, tidak bisa," kata salah satu wartawan foto.

Akhirnya para wartawan tetap menerobos masuk hingga ke bagian balkon paling depan. Para polisi yang menyaksikan Badrodin menjalani uji kepatutan dan kelayakantertutup oleh wartawan yang hendak mengambil gambar.

Selain penjagaan di ruangan, penjagaan di Kompleks Parlemen ini juga tampak diperketat dalam menyambut uji kelayakan dan kepatutan Badrodin. Mulai dari pintu masuk belakang Kompleks Parlemen, tampak beberapa polisi lalu lintas dengan mobil patrolinya sibuk berjaga mengatur kendaraan yang masuk dan keluar kompleks. Saat masuk ke bagian belakang Kompleks Parlemen, seratusan personel polisi berjaga, termasuk di area parkir. Mobil water canon, barracuda, dan mobil lain dari Satuan Bhayangkara juga terlihat di tempat tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Jokowi Kunker ke Kalimantan Timur Usai Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Gantikan Laksda Retiono, Brigjen Taufik Budi Resmi Jabat Komandan PMPP TNI

Nasional
PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

PKB Ngotot Ingin Gus Yusuf Jadi Calon Gubernur di Pilkada Jateng 2024

Nasional
PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

PKB Bilang Anies Tak Dapat Keistimewaan, Harus Ikut Uji Kelayakan Jika Ingin Tiket Pilkada

Nasional
Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Riset yang Didanai BPDPKS Diyakini Jadi “Problem Solving” Industri Sawit

Nasional
PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

PAN DKI Ingin Duetkan Anak Zulhas dan Jokowi pada Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Biodiesel Berbasis Sawit Jadi Komoditas Unggulan Ekspor Indonesia

Nasional
Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Bicara Pilkada Sumbar 2024, Zulhas: PAN Calon Gubernurnya, Wakil dari Gerindra

Nasional
Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Sejahterakan Pekebun, BPDPKS Dukung Kenaikan Pendanaan Program Peremajaan Sawit Rakyat

Nasional
Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Miliki Manfaat yang Luas, Minyak Kelapa Sawit Disebut Paling Potensial untuk Diolah Jadi Energi

Nasional
Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Pegawai Pajak Yulmanizar Divonis 4 Tahun Penjara, Terbukti Terima Suap Rp 17,9 Miliar

Nasional
PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

PAN Yakin IKN Tetap Lanjut meski Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur

Nasional
Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Tingkat Kemiskinan Ekstrem di 6 Provinsi Papua Masih Tinggi

Nasional
Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Kasus 109 Ton Emas Antam, Kejagung: Emasnya Asli, tapi Perolehannya Ilegal

Nasional
35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

35 Bakal Calon Kepala Daerah Dapat Rekomendasi PKB, Ini Daftarnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com