Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham Tegaskan Lokasi Eksekusi Mati Sudah Siap

Kompas.com - 03/03/2015, 15:28 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly mengatakan, Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, sudah siap menjadi lokasi eksekusi tahap II terhadap terpidana mati kasus narkotika. Namun, Yasonna enggan menyebutkan kapan eksekusi akan dilaksanakan.

"Pokoknya kami sudah siap. Itu saja yang bisa saya sampaikan. Pokoknya di Nusakambangan semua sudah diset, ruang khusus, ruang tempat yang dari Madiun, Bali, sudah kita siapkan," kata Yasonna di Istana Wakil Presiden Jakarta, Selasa (3/3/2015).

Mengenai terpidana asal Brasil, Rodgrigo Gularte, yang diduga mengalami gangguan jiwa, Yasonna mengatakan, tidak ada aturan dalam undang-undang yang melarang eksekusi mati terhadap terpidana yang sakit jiwa. Kendati demikian, menurut Yasonna, pihaknya menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan tim Kejaksaan Agung.

"Kita lihat saja nanti, kan tim kejaksaan yang lebih melihat kondisi itu. Memang secara undang-undang tidak ada, tetapi kan kita lihat saja evaluasi yang dibawa Jaksa Agung dan timnya," ucap Yasonna.

Sebelumnya, Jaksa Agung HM Prasetyo memastikan eksekusi mati terpidana narkotika jilid II bakal berlangsung dalam bulan ini. Ia menyebut persiapan eksekusi mati untuk dua terpidana "Bali Nine" asal Australia sudah 95 persen. Kejaksaan juga telah menyiapkan lokasi eksekusi di LP Nusakambangan.

Seperti diberitakan, dua terpidana kasus narkoba asal Australia yang dikenal dengan kelompok Bali Nine, Myuran Sukumaran dan Andrew Chan, sedang menanti eksekusi mati. Keduanya bagian dari sembilan warga negara Australia yang tertangkap membawa 8,3 kilogram heroin di Denpasar, Bali, 17 April 2005 lalu.

Selain Myuran dan Andrew, masih ada sembilan terpidana mati yang menunggu proses eksekusi, termasuk terpidana asal Brasil, Rodgrigo. Mengenai Rodgrigo yang diduga sakit jiwa, Wakil Presiden Jusuf Kalla sebelumnya mengatakan bahwa eksekusi mati warga negara Brasil itu bisa ditunda karena penyakitnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com