Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PDI-P Nilai Kasus BG Serupa dengan "Bulog Gate" Akbar Tandjung

Kompas.com - 14/02/2015, 12:21 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Politikus PDI-P, Dwi Ria Latifa, menilai polemik terkait pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai kepala Polri serupa dengan polemik yang muncul terkait penetapan Akbar Tandjung sebagai tersangka kasus Bulog beberapa tahun silam.

Ketika itu, ada usulan mosi tidak percaya di DPR yang meminta Akbar untuk turun dari posisinya sebagai Ketua DPR karena dinilai tidak elok jika DPR dipimpin seorang tersangka.

"Ada satu nuansa yang seperti ini terjadi ketika saya di DPR pada 2000-2004, ketika Akbar Ketua DPR kena kasus Bulog. Saya (salah) satu yang membuat mosi tidak percaya, beliau harus turun, tetapi proses hukum beliau sedang berjalan. Ketika itu hampir sama, panas semua, dan saya katakan DPR dipimpin terpidana itu tidak elok," kata Ria dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (14/2/2015).

Namun, pada akhirnya, Akbar diputus tidak bersalah pada tingkat kasasi. Ria menilai kasus Akbar ini menjadi pelajaran untuk mengedepankan asas praduga tak bersalah dalam memandang setiap persoalan hukum.

Demikian juga dengan kasus dugaan korupsi yang menjerat Budi Gunawan, hal tersebut menjadi penyebab pelantikan Budi sebagai kepala Polri ditunda. Kini, Budi mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Itulah yang namanya menjunjung asas praduga tak bersalah. Itu contoh yang serupa tetapi tak sama, yang coba bisa dilihat sebagai satu pandangan," kata Ria.

Meskipun begitu, dalam menyikapi kasus Budi Gunawan ini, Ria menilai Presiden harus mengambil keputusan segera tanpa menunggu proses hukum ini berkekuatan hukum tetap di tingkat kasasi. Dia menilai, persoalan pencalonan Budi sudah meluas hingga mengganggu hubungan KPK dan Polri sehingga harus segera disikapi tegas oleh Presiden.

Hingga kini, kata Ria, PDI-P konsisten mendukung Budi Gunawan sebagai kepala Polri. Kendati demikian, PDI-P menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada Presiden. Sebagai partai pendukung pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, Ria mengatakan bahwa PDI-P hanya mengingatkan Jokowi untuk tetap berada pada koridor undang-undang dalam mengambil keputusan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi 'Online'

Putus Internet ke Kamboja dan Filipina, Menkominfo: Upaya Berantas Judi "Online"

Nasional
Pemerintah Putus Akses Internet Judi 'Online' Kamboja dan Filipina

Pemerintah Putus Akses Internet Judi "Online" Kamboja dan Filipina

Nasional
Upaya Berantas Judi 'Online' dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Upaya Berantas Judi "Online" dari Mekong Raya yang Jerat 2,3 Juta Penduduk Indonesia...

Nasional
Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Keamanan Siber di Pusat Data Nasional: Pelajaran dari Gangguan Terbaru

Nasional
Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku 'Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste'

Letjen Suryo Prabowo Luncurkan Buku "Mengantar Provinsi Timor Timur Merdeka Menjadi Timor Leste"

Nasional
Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Resmikan Destinasi Wisata Aglaonema Park di Sleman, Gus Halim: Ini Pertama di Indonesia

Nasional
Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Drag Fest 2024 , Intip Performa Pertamax Turbo untuk Olahraga Otomotif

Nasional
2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

2.000-an Nadhliyin Hadiri Silaturahmi NU Sedunia di Mekkah

Nasional
TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi 'Online' Bisa Dipecat

TNI AD: Prajurit Gelapkan Uang untuk Judi "Online" Bisa Dipecat

Nasional
Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Airlangga Yakin Jokowi Punya Pengaruh dalam Pilkada meski Sebut Kearifan Lokal sebagai Kunci

Nasional
TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com