Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasto: Selama Lobi Politik, Abraham Samad Pakai Topi dan Masker

Kompas.com - 22/01/2015, 16:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, lobi politik yang dijalankan Abraham Samad terhadap tim sukses Jokowi-Jusuf Kalla dilakukan tertutup. Bahkan, Samad mengenakan topi dan masker selama lobi tersebut.

"Abraham selalu menggunakan masker hijau dan topi hitam. Maskernya menutupi mulut dan hidung, topinya menutupi kening," ujar Hasto di rumah bekas media center Jokowi-Jusuf Kalla di Jalan Cemara, Nomor 19, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/1/2015) siang.

Hasto sempat mempraktikkan mengenakan topi hitam dan masker hijau kepada wartawan. Dia berkelakar, "Aduh, tidak enak rupanya kalau sampai menyamar. Panas sekali," ujar Hasto yang kemudian melepas topi dan maskernya.

Pertemuan Hasto dengan Samad pertama kali berlangsung awal 2014 di sebuah apartemen kelas atas di kawasan niaga terpadu Sudirman bernama Capital. Di salah satu ruangan, Hasto, Samad, dan seorang tim sukses Samad, berinisial D, berbincang-bincang.

"D ini menawarkan kami bertemu Abraham Samad. Dia bilang, kami akan membahas hal yang strategis, maka saya datang," ujar Hasto.

Hasto mengatakan, pertemuan berlanjut hingga yang keenam kalinya. Semakin hari, makin terang benderang maksud Samad dan tim suksesnya tersebut. Samad ingin menjadi calon wakil presiden mendampingi Joko Widodo.

Sayangnya, Jokowi telah menetapkan Jusuf Kalla sebagai cawapresnya. Oleh sebab itu, 19 Mei 2014, Jokowi mengutus Hasto bertemu Samad untuk memberitahukan keputusan itu. Hasto menangkap nada kekecewaan Samad atas keputusan Jokowi.

"Abraham bilang, 'Ya saya tahu, saya sudah melakukan penyadapan'. Abraham Samad juga bilang, 'Saya tahu yang menggagalkan saya menjadi calon wakil presiden adalah Pak Budi Gunawan'," lanjut Hasto.

Hasto mendesak KPK membentuk komite etik untuk menyelesaikan persoalan itu. Hasto dan sejumlah bekas tim sukses Jokowi-JK yang pernah melangsungkan pertemuan dengan Abraham siap diperiksa komite etik tersebut.

Hingga kini, Kompas.com tengah mencoba meminta konfirmasi Abraham Samad terkait tudingan Hasto.

Baca juga:
- Hasto Akui Pertemuan Abraham dengan Para Petinggi Parpol Bahas Cawapres
- PDI-P Minta Dibentuk Komite Etik Usut Manuver Politik Pimpinan KPK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

PDI-P Sebut Pemanggilan Hasto oleh Polda Metro Jaya Upaya Bungkam Suara Kritis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com