Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SKK Migas Tanggung Bahan Bakar yang Digunakan dalam Pencarian Pesawat AirAsia

Kompas.com - 09/01/2015, 22:32 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, bahan bakar yang digunakan oleh armada yang melakukan pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501 akan ditanggung oleh Satuan Kerja Khusus Minyak dan Gas (SKK Migas). SKK Migas akan menanggung penggunaan bahan bakar oleh pesawat dan kapal baik milik TNI, Polri, Basarnas, maupun unsur lainnya.

"Mereka sementara ini memang menggunakan kemampuan satuan masing-masing. Tetapi itu nanti akan diinventarisir. Kemudian untuk masalah BBM (bahan bakar minyak) yang sudah terlanjur menggunakan satuan, itu akan diupayakan untuk diganti dengan yang dari SKK Migas," ujar Soelistyo saat ditemui di Kantor Pusat Basarnas, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (9/1/2015).

Soelistyo menjelaskan, meskipun suplai bahan bakar minyak akan dibantu oleh SKK Migas, namun pihaknya hanya akan menggunakan BBM sesuai kebutuhan. Pendistribusian BBM tersebut, akan dicatat oleh Liaison Officer yang telah ditunjuk oleh Basarnas. Namun Soelistyo enggan menyebut berapa biaya yang telah dikeluarkan untuk menyediakan bahan bakar dalam proses pencarian dan evakuasi AirAsia QZ8501.

"Jadi yakinkan pada kalian saya tidak bisa menyampaikan angka karena belum sempat saya berpikir itu. Tapi semua sudah kita data supaya menjadi akuntabel," kata Soelistyo.

Namun, penyuplaian bahan bakar minyak oleh SKK Migas hanya diberikan pada armada lokal. Sementara armada dari negara asing, bahan bakar yang digunakan bukan bersumber dari SKK Migas.

"Saya infokan untuk kapal yang dari luar negeri, negara sahabat itu mereka menggunakan bahan bakar sendiri, jadi bukan kita. Jadi betul-betul mereka yang memberikan bantuan," kata Soelistyo.

Soelistyo juga mengatakan, Basarnas sendiri di tiap-tiap kantor SAR telah memiliki dana awal yang bisa digunakan dalam proses melakukan pencarian dan pertolongan apabila terjadi suatu peristiwa. Namun, dana tersebut tidak dalam jumlah yang besar.

"Bukan dana cadangan tapi dana APBN yang sudah diberikan kepada kita tapi diperuntukkan untuk kegiatan-kegiatan operasi search and rescue dimasing-masing kantor SAR. Gunanya untuk melakukan operasi awal," ucap Soelistyo.

Untuk biaya logistik seperti makanan, lanjut Soelistyo, pihaknya mendapat bantuan dari Pemda setempat. Basarnas juga akan melakukan kalkulasi terhadap logistik yang telah digunakan oleh TNI, Polri, dan unsur lainnya dalam operasi pencarian dan evakuasi pesawat AirAsia QZ8501.

"Kemudian yang logistik di kapal masing-masing itu ada makanan dan sebagainya, itu sementara didukung oleh mereka di satuan-satuan. Kemudian akan diinventarisir semua. Kemudian baru upaya kita melakukan kalkulasi anggaran," kata Soelistyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com