KALIMANTAN TENGAH, KOMPAS.com — Panglima TNI Jenderal Moeldoko turun langsung memantau pencarian AirAsia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Panglima TNI dan rombongan tiba di Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Banda Aceh pada Kamis (8/1/2015) sore.
Moeldoko memutuskan untuk menginap dan masih memantau proses pengangkatan ekor pesawat hingga Jumat (9/1/2015). Instruksi mengenai penyelaman juga langsung diberikan Moeldoko kepada tim penyelam.
"Saya memutuskan untuk turun langsung karena kondisi ini sudah kritis," kata Moeldoko. (Baca: Panglima TNI Menginap di KRI Banda Aceh sampai Ekor AirAsia Diangkat)
Di satu sisi, dia mengaku bisa merasakan kondisi psikologis dari berbagai pihak agar black box atau kotak hitam pesawat bisa segera ditemukan karena dapat memberi jawaban mengenai penyebab jatuhnya pesawat. Namun, di sisi lain, Moeldoko juga mengerti bahwa anak buahnya sudah bekerja dengan keras.
"Makanya, saya datang ke sini, mengecek kesiapan tim saya seperti apa, jangan sampai dia berbuat salah yang menjadikan tugas kita gagal," ujar Moeldoko.
Selain itu, Moeldoko juga meyakini, kehadiran panglima juga dapat memberikan motivasi tersendiri bagi semua pasukan agar bisa bekerja lebih keras. (Baca: Panglima TNI Khawatir "Black Box" Sudah Pecah di Ekor Pesawat)
"Saya yakin penyelam kita adalah pasukan yang andal, tidak kenal lelah dan tidak kenal menyerah," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.