TANGERANG, KOMPAS.com - CEO AirAsia Tony Fernandes mengaku tak bisa memastikan bahwa pesawat-pesawat maskapainya aman. Menurut dia, terlalu banyak faktor untuk menentukan keamanan sebuah penerbangan.
"Tak ada yang bisa menjamin bahwa maskapainya aman karena terlalu banyak faktor," kata Fernandes dalam jumpa pers soal hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 di Tangerang, Senin (29/12/2014).
Dia mengungkapkan bahwa selama 13 tahun ini, AirAsia telah mengangkut ribuan penumpang. "Dan kami tak pernah kehilangan pesawat kami," kata dia.
Saat ini, Fernandes mengaku tengah menunggu perkembangan yang terjadi. Namun, dia memastikan bahwa AirAsia selalu menjadikan faktor keamanan dan keselamatan sebagai prioritasnya selama 13 tahun ini.
Dia menyebut pula soal Emergency Locator Transmitter (ELT) dari AirAsia QZ8501 yang tak menyala. Fernandes menyebutkan bahwa semua peralatan sudah melakukan pengecekan rutin.
Dengan adanya peristiwa ini, Fernandes mengaku bisnis AirAsia tak berpengaruh. "We run and operate normally," ujar dia.
Seperti diberitakan, pesawat AirAsia QZ8501 yang lepas landas dari Surabaya menuju Singapura, Minggu pagi, hilang kontak pada pukul 07.55 WIB. Ketika itu, pesawat diduga berada di sekitar wilayah udara Tanjung Pandan dan Pontianak.
Pesawat sempat menghubungi Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta untuk meminta izin bergeser ke kiri dan naik ke ketinggian 38.000 kaki dari 32.000 kaki. Permintaan untuk ke kiri disetujui, namun untuk menaikkan ketinggian ditolak ATC Bandara Soekarno-Hatta.
Pesawat kemudian diberitakan hilang kontak. Sebanyak 155 penumpang dan 7 awak kabin berada di dalam pesawat AirAsia QZ8501.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.