Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Ali: PPP Tetap di KMP, tetapi...

Kompas.com - 11/12/2014, 20:43 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali menegaskan, PPP tetap di dalam Koalisi Merah Putih. Namun, PPP tetap akan bersikap kritis dan tetap mendukung segala kebijakan yang pro-rakyat, baik itu dilakukan oleh KMP maupun dilakukan oleh Koalisi Indonesia Hebat.

"PPP tetap di KMP. Tetapi, berada di KMP itu PPP tidak kehilangan sikap kritisnya. Kita kritis di KMP, kritis pula di KIH. Kalau KMP programnya bagus kita dukung, kalau tidak bagus, kita kritisi. Begitu juga di KIH," ujar Suryadharma di sela-sela Musyawarah Kerja Nasional PPP kubu Djan Faridz, di Hotel JS Luwansa, Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/2014).

Suryadharma mengatakan, di dalam mengimplementasikan langkah-langkah politiknya, PPP berpegang pada prinsip amar ma'ruf nahi munkar atau mengajak ke dalam kebaikan dan menjauh di dalam kemungkaran. PPP akan berada di koalisi yang berpihak kepada kepentingan rakyat.

"Koalisi mana pun yang membawa kepada kebaikan dan memiliki keberpihakan yang kuat pada rakyat, maka di situlah PPP berada," ucap Suryadharma.

Suryadharma juga menegaskan sikap PPP ini berbeda dengan sikap Partai Demokrat yang memosisikan diri sebagai partai penyeimbang.

"Kalau berkaitan dengan posisi PPP apakah di KMP atau di KIH, pidato Ketua Umum Djan Faridz pada pembukaan mukernas tetap menjadi rujukan. PPP tetap di dalam KMP," kata Suryadharma.

Pernyataan Suryadharma ini berbeda dengan Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz, Achmad Dimyati Natakusumah. Menurut Dimyati, partainya tidak merasakan manfaat bergabung dengan Koalisi Merah Putih (KMP). PPP versi Muktamar Jakarta pun mempertimbangkan untuk beralih mendukung pemerintah.

"Kami tidak dapat apa-apa di KMP. Kami rasakan manfaatnya enggak ada. Di KIH, kami belum coba," kata Dimyati. (Baca: Sekjen PPP Merasa Tak Ada Manfaat di KMP, Bisa Jadi Lebih Baik di KIH)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Diisi Petinggi Gerindra, Dasco: Itu Hak Presiden Terpilih

Nasional
Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Pertiwi Pertamina Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan dan Kesejahteraan Holistik Pekerja Pertamina

Nasional
Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Fraksi PDI-P Usul Pasal TNI Bisa Pensiun Usia 65 Tahun Dikaji Ulang

Nasional
Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Gunung Ibu di Halmahera Kembali Meletus, Abu Vulkanik Tertiup ke Pengungsian Warga

Nasional
Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Prabowo Sebut Indonesia Siap Evakuasi dan Rawat hingga 1.000 Warga Palestina di RS Indonesia

Nasional
Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Anggota Komisi I DPR Yakin RUU TNI Tak Bangkitkan Dwifungsi ABRI

Nasional
Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Bertemu Menhan AS, Prabowo: Saya Apresiasi Dukungan AS Dalam Modernisasi Alutsista TNI

Nasional
Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Bertemu Zelensky, Prabowo Bahas Bantuan Kemanusiaan untuk Gaza

Nasional
Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Keluarga Besar Sigar Djojohadikusumo Gelar Syukuran Terpilihnya Prabowo Presiden RI di Langowan

Nasional
Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Banyak Keterlambatan, Ketepatan Penerbangan Jemaah Haji Baru 86,99 Persen

Nasional
Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Kemenhub Catat 48 Keterlambatan Penerbangan Jemaah Haji, Paling Banyak Garuda Indonesia

Nasional
PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

PSI: Putusan MA Tak Ada Kaitannya dengan PSI maupun Mas Kaesang

Nasional
Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Kunker ke Sichuan, Puan Dorong Peningkatan Kerja Sama RI-RRC

Nasional
Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Jokowi Beri Ormas izin Usaha Tambang, PGI: Jangan Kesampingkan Tugas Utama Membina Umat

Nasional
MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

MA Persilakan KY Dalami Putusan Batas Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com