Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini, Presiden SBY Diangkat Jadi Presiden GGGI

Kompas.com - 24/09/2014, 06:15 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dijadwalkan akan diangkat menjadi Presiden Majelis Global Green Growth Institute (GGGI), Selasa (23/9) pukul 18.30 waktu setempat atau Rabu (24/9) pukul 05.30 WIB, di Conference Building, Markas Besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), New York, Amerika Serikat. Sebelumnya, jabatan ini diemban mantan Perdana Menteri Denmark, Lars Lokke Rasmussen.

Seperti dikutip dari situs presidenri.go.id, penominasian SBY sebagai Ketua Dewan sekaligus Presiden GGGI telah dilakukan sejak lama. Direktur Jenderal GGGI Yvo de Boer datang ke Indonesia untuk menyampaikan pencalonan tersebut kepada SBY pada 9 September lalu.

GGGI adalah organisasi yang bertujuan meningkatkan semangat pertumbuhan hijau, sebuah paradigma yang ditandai oleh keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, dan pelestarian lingkungan secara berkelanjutan, khususnya di negara-negara berkembang. GGGI bermarkas di Seoul, Korea Selatan.

Dalam rangkaian kunjungannya ke New York, sepanjang hari ini Presiden akan fokus pada kegiatan KTT Iklim PBB. Ia diagendakan menyampaikan pandangan selama 5 menit pada sesi pleno dengan tema Nation Action and Ambition Announcement, dan memimpin diskusi bersama PM Norwegia Erna Solberg. Sebelum berdiskusi, SBY-Solberg melakukan pertemuan bilateral. Kerja sama kedua negara dan elemen-elemen internasional yang lain penting untuk melanjutkan upaya pelestarian hutan yang menjadi prioritas Indonesia, bahkan dunia. Oleh karena itu, Presiden SBY juga akan menghadiri pertemuan yang berkaitan dengan REDD+.

Dalam keterangan pers di Halim Perdanakusuma, Jakarta, sebelum memulai rangkaian kunjungannya ke luar negeri, Presiden menjelaskan bahwa Indonesia berkepentingan memperjuangkan komoditas kelapa sawit yang selama ini banyak dihadang. Padahal, menurut dia, Indonesia sudah mengikuti kaidah-kaidah internasional untuk memenuhi aspek lingkungan dan persyaratan-persyaratan lain.

"Oleh karena itulah salah satu diplomasi kita, perjuangan saya pribadi, memastikan bahwa tidak ada hambatan bagi produk-produk Indonesia di luar negeri," katanya.

KTT Iklim PBB sendiri diselenggarakan untuk memberikan dorongan politik untuk keberhasilan negosiasi instrumen hukum internasional baru untuk menangani masalah perubahan iklim. KTT juga dimaksudkan untuk menegaskan bentuk komitmen negara-negara di dunia dalam penanganan perubahan iklim.

Hari ini merupakan hari keempat Presiden SBY dan Ibu Negara beserta delegasi berada di New York. Presiden bertolak dari Tanah Air pada 18 September lalu. Sebelum ke New York, SBY melakukan kunjungan kenegaraan di Lisabon, Portugal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com