Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ruhut: Sejak Awal SBY Sudah Bilang "Ojo Kesusu"

Kompas.com - 18/09/2014, 22:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA KOMPAS.com – Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, sejak awal Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono telah mengingatkan kepada kader untuk tidak terburu-buru dalam memberikan pernyataan terkait kebijakan parpol. Menurut dia, SBY merupakan sosok pemimpin yang sangat menghormati demokrasi.

“SBY sangat menghormati demokrasi. Beliau ingatkan kader ojo kesusu, jangan mendahului. Matahari hanya satu yaitu Pak SBY,” kata Ruhut, di Kompleks Parlemen, Kamis (18/9/2014).

Hal itu diungkapkan Ruhut menanggapi sikap Partai Demokrat yang akhirnya menyatakan mendukung pelaksanaan pemilihan kepala daerah langsung.

Sebelumnya, Kamis siang, Ketua Harian DPP Partai Demokrat Syarief Hasan mengumumkan sikap resmi Demokrat terkait mekanisme pelaksanaan pemilihan kepala daerah.

Ruhut menambahkan, dukungan Demokrat terhadap pelaksanaan pilkada langsung sudah diungkapkan SBY pekan lalu melalui video yang diunggah di Youtube. Sikap itu, kata dia, dipertegas dengan pernyataan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono.

Ruhut juga mempertanyakan sikap sejumlah anggota Fraksi Demokrat di DPR. Ia mengatakan, ada sejumlah anggota Fraksi Demokrat yang tetap mendukung pelaksanaan pilkada langsung.

“Siapa fraksi itu kalau tidak ada di DPP? Anda di DPR mewakili partai. Kawan jangan menari di genderang orang lain,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com