Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Datangi DPR, Pendukung Tim Prabowo-Hatta Minta KPU Dibubarkan

Kompas.com - 06/08/2014, 17:15 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Massa tim Prabowo-Hatta yang mendatangi Gedung DPR RI, Rabu (6/8/2014) siang, menyatakan akan kembali meramaikan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) pada sidang kedua gugatan hasil Pemilu Presiden 2014. Selain itu, massa menuntut DPR RI membekukan dan membubarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Hal ini disampaikan salah satu tim kampanye Prabowo-Hatta, Andre Rosiade, saat melakukan unjuk rasa di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu siang.

"Kami meminta pembentukan pansus pilpres dalam rangka meminta pertanggungjawaban KPU karena banyak kecurangan yang ada. Dari data yang kami temukan, kecurangan itu sangat terstruktur dan masif. Kami juga meminta KPU dibubarkan, dibekukan karena tidak profesional dan independen. Jumat besok kita akan berjuang lagi. Jumat, kita akan ramaikan MK lagi," ujar Andre dalam orasinya.

Andre juga mengatakan, kecurangan luar biasa yang ditemukan timnya menunjukkan bahwa jutaan suara Prabowo-Hatta telah disusutkan, sementara suara Joko Widodo-Jusuf Kalla digelembungkan.

Sekitar pukul 15.00, Ketua Komisi II Agun Gunandjar datang menemui pengunjuk rasa dan memberikan tanggapannya dari atas pikap L 300 yang dibawa para pengunjuk rasa. Agun mengatakan, Komisi II tetap berkomitmen dalam tugas konstitusionalnya mengawasi penyelenggaraan pemilu.

"Komisi II bukan segalanya. Ada tata tertib dan mekanisme yang harus dilalui dalam menanggapi aspirasi yang disampaikan. Namun, saya menjamin, aspirasi yang Saudara sampaikan akan diperlakukan adil dan lurus," pungkas Agun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Jokowi Tunjuk Basuki Hadimuljono Jadi Plt Kepala Otorita IKN

Nasional
Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya Jika Terima Usungan PDI-P

Pengamat: Anies Bisa Ditinggalkan Pemilihnya Jika Terima Usungan PDI-P

Nasional
Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Hadiri Kuliah Umum di UI, Hasto Duduk Berjejer dengan Rocky Gerung dan Novel Baswedan

Nasional
Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Survei Litbang “Kompas”: 34 Persen Responden Setuju Kementerian Ditambah

Nasional
Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Putusan MA: Lukai Akal dan Kecerdasan

Nasional
Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Istana Umumkan Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mengundurkan Diri

Nasional
Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Gus Yahya Puji Jokowi karena Berani Beri Izin Tambang Ke Ormas

Nasional
Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Tersangka Penyuap Eks Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia

Nasional
Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Febri Diansyah Salami SYL Sebelum jadi Saksi di Persidangan

Nasional
Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Survei Litbang Kompas: Mayoritas Pemilih Anies dan Ganjar Anggap Kementerian Ditambah untuk Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Jokowi Beri Ormas Izin Usaha Tambang, Dinilai Siasat Jaga Pengaruh Politik

Jokowi Beri Ormas Izin Usaha Tambang, Dinilai Siasat Jaga Pengaruh Politik

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': 42,3 Persen Publik Setuju Jumlah Kementerian Tetap 34

Survei Litbang "Kompas": 42,3 Persen Publik Setuju Jumlah Kementerian Tetap 34

Nasional
Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda

Ciptakan Wirausahawan Baru dan Sukses, Mensos Risma Luncurkan Program Pena Muda

Nasional
Jika Kaesang Maju Pilkada, Jokowi dan Prabowo Jadi Faktor Penting

Jika Kaesang Maju Pilkada, Jokowi dan Prabowo Jadi Faktor Penting

Nasional
Partai Buruh dan KSPI Bakal Gugat Aturan Tapera ke MK dan MA

Partai Buruh dan KSPI Bakal Gugat Aturan Tapera ke MK dan MA

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com