Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siti Zuhro: Dampak Debat Capres Terakhir, "Undecided Voters" Banyak ke Nomor Satu

Kompas.com - 06/07/2014, 16:08 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menilai, acara debat kandidat sangat mempengaruhi persepsi 'undecided voters' (pemilih yang belum menentukan pilihan). Dampak dari debat kandidat terakhir, Sabtu lalu, boleh jadi banyak suara 'undecided voters' yang mengalir ke pasangan nomor urut satu.

Mengapa demikian? Siti menjelaskan, suara 'undecided voters' mayoritas berada di perkotaan, bukan di pedesaan. Kebanyakan dari pemilih yang masih belum menentukan tersebut memiliki tingkat informasi soal politik serta memiliki independensi yang cukup baik.

"Tak tertutup kemungkinan arah dukungan paling banyak mengalir ke nomor satu. Sebab pasangan nomor urut dua lebih menguasai masyarakat pedesaan," ujar Siti, Minggu (6/7/2014) siang.

Selain itu, koalisi partai-partai pendukung pasangan nomor urut satu memiliki basis lebih banyak di kawasan perkotaan ketimbang pedesaan. Dukungan tokoh, komunitas serta jaringan pasangan nomor urut satu bergerak efektif di perkotaan, bukan di pedesaan.

Dalam survei LIPI sendiri, pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan angka 43 persen, sementara Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapat 34 persen. Tingkat keterpilihan ini didasarkan pada pertanyaan penelitian, "Jika pemilihan presiden digelar pada hari ini, siapakah yang akan Anda pilih?"

Dari jumlah tersebut ada 23 persen responden yang belum menentukan pilihan. Penelitian yang dilakukan secara nasional tersebut dilakukan dari tanggal 5 Juni sampai 24 Juni 2014. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan sampel sebanyak 790 responden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com