"Demokrat kan selama ini koalisinya sangat bagus, maka tentu yang paling mungkin diajak koalisi adalah yang kemarin sudah menjadi partai koalisi," ujar Andi usai penutupan rapat pleno terbuka di Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jakarta Pusat, Sabtu (10/5/2014) dinihari.
Pada pemerintahan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono tahun 2009, Demokrat berikrar koalisi dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Golkar, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), dan Partai Amanat Nasional (PAN).
Namun, semua rekan koalisi Demokrat sebelumnya kini justru terlihat merapat ke partai lain. Seperti PKS, PPP, PAN, dan Golkar cenderung merapat ke Partai Gerindra. Sementara itu, PKB makin mesra dengan PDI Perjuangan. Lantas, apakah Demokrat merasa ditinggalkan?
"Enggak masalah. Koalisi ini kan sifatnya enggak permanen. Mungkin saat ini strateginya berbeda," ujar Andi.
Menurutnya, dinamika cara pandang parpol terus berubah seiring pergantian kepemimpinannya. Lagipula, kata Andi, Demokrat masih menunggu keputusan majelis tinggi partai untuk memutuskan opsi apa yang akan ditempuh untuk menjajaki koalisi ini.
Opsi pertama, Demokrat akan berkoalisi dengan partai yang telah mengusung calon presiden. Opsi kedua yakni dengan membentuk poros koalisi dengan partai-partai yang belum mengusung capres.
"Mulai detik ini sejak KPU menetapkan secara nasional maka komunikasi intensif antara pimpinan partai semakin rapat," pungkas Andi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.