Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WikiLeaks: Sri Mulyani, Teknokrat yang Paling Dekat dengan SBY...

Kompas.com - 05/05/2014, 14:27 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -- Hadi Poernomo ditetapkan menjadi tersangka dalam kapasitas sebagai mantan Dirjen Pajak, tepat pada hari ulang tahunnya, Senin (21/4/2014). Ternyata kasus ini punya cerita latar jauh lebih lama, terutama terkait pencopotannya dari jabatan itu, lagi-lagi pada hari ulang tahunnya, tetapi pada 2006.

Bocoran WikiLeaks mengungkapkan dokumen yang diklaim sebagai kawat diplomatik dari Jakarta ke berbagai negara tertanggal 29 April 2006. Di dalamnya diungkap awal mula pencopotan Hadi dari posisi Dirjen Pajak. (Baca: "Drama" Hadi Poernomo Bermula dari Niat SBY... dan Hadi Poernomo "Sangat Kotor", Eddy Abdurachman Diam-diam "Kotor" Juga).

Hadi, kata dokumen itu, telah "menaklukkan" dua presiden dan empat menteri keuangan. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pun gagal menggeser Hadi dalam 18 bulan pertama pemerintahannya. SBY, sebut dokumen itu, gagal melakukan kontrol penuh atas birokrasi.

Dokumen yang sama mengungkapkan pula sisi lain "hubungan" Presiden dan Menteri Keuangan kala itu, Sri Mulyani Indrawati. Disebutkan di sana, Dirjen Pajak merupakan salah satu jabatan paling basah, posisi yang punya peluang sangat besar untuk mendapatkan gratifikasi di Pemerintahan Indonesia.

Kemampuan Sri Mulyani menggeser Hadi hanya dalam tempo lima bulan sejak menjabat sebagai Menteri Keuangan menegaskan bahwa dia adalah teknokrat di pemerintahan yang punya hubungan baik dengan SBY dan paling bersedia mengambil risiko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Jokowi Tanggapi Santai soal Fotonya yang Tak Terpasang di Kantor PDI-P Sumut

Nasional
Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Cuaca di Arab Saudi 40 Derajat, Jemaah Haji Diminta Jaga Kesehatan

Nasional
 Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Saksi Ungkap Direktorat di Kementan Wajib Patungan untuk Kebutuhan SYL

Nasional
Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com