Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rhoma: Saya Siap Dicapreskan, Diwapreskan, atau Tak Jadi Apa-apa

Kompas.com - 28/04/2014, 15:06 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bakal calon presiden Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Rhoma Irama, menyerahkan sepenuhnya keputusan koalisi kepada PKB. Dia juga mengaku sangat siap menerima keputusan yang diambil partai, termasuk apabila dirinya batal jadi calon presiden atau wakil presiden.

"Saya sangat siap untuk dicapreskan, diwapreskan, atau tidak jadi apa-apa," kata Rhoma di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (28/4/2014).

Menurut Rhoma, keputusan tentang koalisi dan calon presiden menjadi kewenangan partai. Apa pun yang menjadi keputusan PKB, Rhoma mengaku akan tetap menjaga hubungan dengan PKB dan menghindari friksi ataupun konfrontasi.

"Tidak ada perbuatan yang sia-sia. Kita sudah turut membesarkan PKB, ikut berkontribusi terhadap partai," ujarnya.

Terkait koalisi, ia mengatakan, PKB memiliki kemungkinan koalisi dengan partai mana pun. Kendati demikian, hingga kini PKB sampai saat ini masih dalam tahap komunikasi politik untuk menjajaki koalisi dan belum ada kesepakatan apa pun.

"Belum ada keputusan politik, termasuk misalnya gagasan koalisi parpol Islam, itu belum ada tanda-tanda terealisasi sampai saat ini," ujarnya.

Sebelumnya, pendukung Rhoma yang tergabung dalam Rhoma Irama for Republik Indonesia (Riforri) mengancam menarik dukungan dari PKB. Aksi akan dilakukan jika PKB tidak konsekuen dengan kesepakatan PKB untuk mencapreskan Rhoma pada 2014. Mereka juga mendesak partai tersebut melibatkan Rhoma dalam menjalin koalisi dengan partai mana pun. Jika tuntutan itu tak dipenuhi, dukungan mereka akan dicabut.

Minggu (27/4/2014) kemarin, Ketua Dewan Pimpinan Pusat PKB Marwan Jafar meminta semua pihak tenang menyikapi soal ancaman penarikan dukungan pencalonan Rhoma Irama sebagai bakal calon presiden. Menurut Marwan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar sudah bertemu empat mata dengan Rhoma dan meluruskan kabar yang berkembang. Dalam pertemuan itu, kata Marwan, Muhaimin menjelaskan kondisi PKB saat ini menyangkut masalah koalisi. Di sana, Rhoma juga meminta kepastian pencalonannya.

"Sudah dijelaskan bahwa kami sudah berusaha dan Rhoma memahaminya. Jadi, secara organisasi, hubungan PKB dan Rhoma sudah selesai," kata Marwan saat dihubungi, Minggu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

TNI AD Mengaku Siapkan Pasukan dan Alutsista untuk ke Gaza

Nasional
Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Mitigasi Gangguan PDN, Ditjen Imigrasi Tambah 100 Personel di Bandara Soekarno-Hatta

Nasional
Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan 'Autogate' Imigrasi Mulai Beroperasi

Pusat Data Nasional Diperbaiki, Sebagian Layanan "Autogate" Imigrasi Mulai Beroperasi

Nasional
Satgas Judi 'Online' Akan Pantau Pemain yang 'Top Up' di Minimarket

Satgas Judi "Online" Akan Pantau Pemain yang "Top Up" di Minimarket

Nasional
Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Maju Pilkada Jakarta, Anies Disarankan Jaga Koalisi Perubahan

Nasional
Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Bareskrim Periksa Pihak OJK, Usut soal Akta RUPSLB BSB Palsu

Nasional
Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Kemenkominfo Sebut Layanan Keimigrasian Mulai Kembali Beroperasi Seiring Pemulihan Sistem PDN

Nasional
Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Indonesia Sambut Baik Keputusan Armenia Akui Palestina sebagai Negara

Nasional
Tanggapi Survei Litbang 'Kompas', Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Tanggapi Survei Litbang "Kompas", Ketum Golkar Yakin Prabowo Mampu Bawa Indonesia Jadi Lebih Baik

Nasional
Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Dispenad Bantah Mobil Berpelat Dinas TNI AD di Markas Sindikat Uang Palsu Milik Kodam Jaya

Nasional
Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Berikan Dampak Perekonomian, Pertamina Pastikan Hadir di MotoGp Grand Prix of Indonesia 2024

Nasional
Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Sejumlah Elite Partai Golkar Hadiri Ulang Tahun Theo Sambuaga

Nasional
Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Soal Pengalihan Kuota Tambahan Haji Reguler ke Haji Khusus, Timwas DPR RI: Kemenag Perlu Mengkaji Ulang

Nasional
Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji 'Ilegal'

Rapat dengan Kemenag, Timwas Haji DPR Soroti Masalah Haji "Ilegal"

Nasional
Merespons Survei Litbang 'Kompas', Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Merespons Survei Litbang "Kompas", Cak Imin Minta DPR Tak Berpuas Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com