Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Distrik di Yahukimo Belum Terima Logistik Pemilu

Kompas.com - 14/04/2014, 17:54 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya distribusi logistik pemilu yang dilakukan aparat ke Kabupaten Yahukimo, Papua, masih terus dilakukan. Dari 42 distrik yang ada, tinggal dua distrik yang sampai saat ini belum menerima logistik pemilu. Padahal, pemilu legislatif telah dilaksanakan sejak 9 April 2014.

Kepala Bagian Penerangan Umum Humas Polri Komisaris Besar Agus Rianto mengatakan, kondisi cuaca dan geografis Yahukimo menjadi kendala utama dalam pendistribusian logistik pemilu. "Dari lima distrik, sekarang tinggal dua distrik yang belum melaksanakan. Kami masih menunggu informasi dari teman-teman di Papua," kata Agus di Mabes Polri, Senin (14/4/2014).

Menurut Agus, beberapa waktu lalu sebuah pesawat yang mengangkut logistik pemilu dikabarkan tergelincir saat mendarat di Bandara Kwelamdua, Yahukimo. Walau demikian, tidak ada logistik pemilu yang dilaporkan rusak akibat insiden tersebut.

Kantor berita Antara mengabarkan, pesawat Cessna 208 Caravan milik PT Dimonim Air dengan nomor registrasi PK-HVC itu tergelincir dan masuk ke parit, Jumat kira-kira pukul 14.00 WIT. Pesawat itu mengangkut logistik pemilu dari Dekai, ibu kota Kabupaten Yahukimo.

Dari laporan yang diterima, pesawat tersebut membawa lima penumpang, yakni camat dan anggota pemilihan daerah (PPD) Kwelamdua serta dua anggota polisi, beserta logistik pemilu. Tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut.

Pelaksanaan pemungutan suara di 35 distrik atau kecamatan di Kabupaten Yahukimo tidak dapat dilakukan tepat waktu karena surat suara belum tiba di lokasi hingga Selasa (8/4/2014). Ribuan lembar logistik tersebut diterbangkan menggunakan pesawat sipil dan militer menuju lokasi. Akan tetapi, penerbangan terhambat karena cuaca buruk yang menyebabkannya kembali lagi ke Yahukimo.

Komisioner KPU Arief Budiman mengatakan, titik pemberangkatan logistik itu dibagi menjadi dua wilayah. Logistik untuk 16 distrik dikirim dari Kabupaten Wamena. Ke-16 distrik tersebut antara lain Ubahak, Heriapini, Ubalihi, Yahuliambut, Musaik, Suru-suru, Obio, Hogio, Nalca, Dirwemna, Kono, Endomen, Talambo, Nipsan, dan Distrik Panggema.

Adapun logistik untuk 19 distrik diberangkatkan dari Dekai, yakni Sobaham, Ninia, Soba, Kwikma, Holuwon, Lolat, Kambianggema, Hilipuk, Soloikma, Sumo, Kayo, Sela, Korupon, Duram, Kwelamdua, Bomela, Langda, Suntaman, dan Distrik Seralada.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Mengganggu Pemerintahan

Mengganggu Pemerintahan

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Daftar Aliran Uang Kementan kepada 2 Anak SYL, Capai Miliaran Rupiah?

Nasional
Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Jokowi Rapat Bahas Aksesi OECD dengan Menko Airlangga dan Sri Mulyani

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com